DPR: Ngeri, Hanya karena Ahok Negara Ini Siaga Satu
A
A
A
JAKARTA - Komisi III DPR menilai status siaga 1 yang dikeluarkan Polri untuk Korps Brimob Polri demi mengantisipasi demo 4 November 2016 mendatang, tidak relevan. Pasalnya, masyarakat hanya menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditangkap, bukan menuntut republik dibubarkan.
Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i mengatakan, demonstrasi 4 November 2016 dilakukan guna menuntut agar Ahok diproses hukum karena dianggap menista agama. Menurut Syafi'i, peringatan siaga 1 untuk seluruh aparat keamanan itu tidak relevan. Siaga 1 hanya diberlakukan ketika negara terancam.
"Kalau masyarakat menuntut republik dibubarkan, nah harus siaga 1 dong. Masyarakat menuntut Pancasila diganti, saya ikut siaga 1. Tapi masyarakat cuma menuntut penista agama (Ahok) ditangkap, kemudian negara siaga 1, kan ngeri republik ini," ujar Syafi'i saat dihubungi wartawan, Senin (31/10/2016).
Anggota Komisi III DPR Muhammad Syafi'i mengatakan, demonstrasi 4 November 2016 dilakukan guna menuntut agar Ahok diproses hukum karena dianggap menista agama. Menurut Syafi'i, peringatan siaga 1 untuk seluruh aparat keamanan itu tidak relevan. Siaga 1 hanya diberlakukan ketika negara terancam.
"Kalau masyarakat menuntut republik dibubarkan, nah harus siaga 1 dong. Masyarakat menuntut Pancasila diganti, saya ikut siaga 1. Tapi masyarakat cuma menuntut penista agama (Ahok) ditangkap, kemudian negara siaga 1, kan ngeri republik ini," ujar Syafi'i saat dihubungi wartawan, Senin (31/10/2016).
(whb)