Anak Pengusaha Restoran Nyaris Diculik Pria Berjaket Ojek Online
A
A
A
DEPOK - Seorang anak pengusaha restoran nyaris menjadi korban penculikan di depan rumahnya di Kawasan Sukmajaya, Kota Depok. Pelaku yang diduga hendak menculik diketahui mengenakan jaket salah satu ojek online.
Purwadi (34) mengatakan, upaya penculikan terhadap anaknya yakni YA (3) terjadi pada Rabu (26/10/2016) pukul 15.00 WIB. Saat itu, sang buah hati tengah bermain di depan rumah dan dirinya mengawasi dari dalam.
Ketika sedang bermain itu lah, lanjut Purwadi, datang seorang pria tua mengenakan jaket salah satu ojek online berdiri di depan rumah sambil terus memandangi YA."Pelaku itu berusaha mengajak ngobrol YA. Saya awasi dari dalam rumah, sekitar 10 menit," kata Purwadi saat dihubungi SINDOnews, Rabu malam.
Menurut Purwadi, pelaku pun sempat berusaha memanggil berulang kali. Namun, dirinya sengaja diam karena sedang mengawasi pelaku.
"Mungkin karena tak ada jawaban dari saya, pelaku langsung memegang tangan YA dan berusaha mengajak naik motor," ujarnya. Purwadi pun bergerak cepat keluar rumah dan menanyakan maksud pria tua yang diperkirakan berumur 60 tahun tersebut.
Saat ditanya, lanjut Purwadi, pria itu justru balik bertanya apakah memesan ojek online. Purwadi juga meminta agar driver tersebut menghubungi kontak balik pemesan, tapi pria tua itu menjawab tidak punya pulsa.
"Karena kasihan, saya pun menawarkan diri untuk mengontak pemesan, tapi driver itu justru tidak bersedia. Driver justru menjawab, tadi pemesan sudah kontak terus, alamatnya sudah benar G2, seperti yang disebutkan pemesan," ucapnya.
Purwadi pun heran, driver ojek online itu tidak bersedia menyebutkan nama dan nomor kontak pemesan. "Karena penasaran, saya pun meminta izin melihat alamat dan nama pemesan dalam aplikasi handphone," ujarnya.
Anehnya, driver ini tidak mengizinkan Purwadi melihat aplikasi yang ada dalam handphone. Termasuk, hanya menanyakan nama dan nomor kontak pemesan saja tidak diizinkan. Bahkan, handphone dipegang erat sambil menutup layar handphone.
"Setelah itu saya meminta bantuan sekuriti perumahan untuk menangani driver tersebut. Saya jadi curiga, kalau driver ini tidak bermaksud menjemput penumpang, tapi ada modus-modus lain yang masih dalam dugaan, terkait penculikan anak dan lain-lain. Apalagi, banyak beredar isu, penculikan dengan modus-modus menjemput penumpang, baik di sekolah maupun di perumahan," ucapnya
Purwadi (34) mengatakan, upaya penculikan terhadap anaknya yakni YA (3) terjadi pada Rabu (26/10/2016) pukul 15.00 WIB. Saat itu, sang buah hati tengah bermain di depan rumah dan dirinya mengawasi dari dalam.
Ketika sedang bermain itu lah, lanjut Purwadi, datang seorang pria tua mengenakan jaket salah satu ojek online berdiri di depan rumah sambil terus memandangi YA."Pelaku itu berusaha mengajak ngobrol YA. Saya awasi dari dalam rumah, sekitar 10 menit," kata Purwadi saat dihubungi SINDOnews, Rabu malam.
Menurut Purwadi, pelaku pun sempat berusaha memanggil berulang kali. Namun, dirinya sengaja diam karena sedang mengawasi pelaku.
"Mungkin karena tak ada jawaban dari saya, pelaku langsung memegang tangan YA dan berusaha mengajak naik motor," ujarnya. Purwadi pun bergerak cepat keluar rumah dan menanyakan maksud pria tua yang diperkirakan berumur 60 tahun tersebut.
Saat ditanya, lanjut Purwadi, pria itu justru balik bertanya apakah memesan ojek online. Purwadi juga meminta agar driver tersebut menghubungi kontak balik pemesan, tapi pria tua itu menjawab tidak punya pulsa.
"Karena kasihan, saya pun menawarkan diri untuk mengontak pemesan, tapi driver itu justru tidak bersedia. Driver justru menjawab, tadi pemesan sudah kontak terus, alamatnya sudah benar G2, seperti yang disebutkan pemesan," ucapnya.
Purwadi pun heran, driver ojek online itu tidak bersedia menyebutkan nama dan nomor kontak pemesan. "Karena penasaran, saya pun meminta izin melihat alamat dan nama pemesan dalam aplikasi handphone," ujarnya.
Anehnya, driver ini tidak mengizinkan Purwadi melihat aplikasi yang ada dalam handphone. Termasuk, hanya menanyakan nama dan nomor kontak pemesan saja tidak diizinkan. Bahkan, handphone dipegang erat sambil menutup layar handphone.
"Setelah itu saya meminta bantuan sekuriti perumahan untuk menangani driver tersebut. Saya jadi curiga, kalau driver ini tidak bermaksud menjemput penumpang, tapi ada modus-modus lain yang masih dalam dugaan, terkait penculikan anak dan lain-lain. Apalagi, banyak beredar isu, penculikan dengan modus-modus menjemput penumpang, baik di sekolah maupun di perumahan," ucapnya
(whb)