Mangkal di Klub Malam, 17 PSK Maroko Ditangkap di Senayan
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 17 wanita cantik asal Maroko yang diduga PSK terjaring razia gabungan yang dilakukan petugas Imigrasi Kelas 1 dan Kodim 05/01 Jakarta Pusat. Belasan wanita cantik ini terjaring di salah satu klub malam di Kawasan Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, dini hari tadi.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Pusat Tato Juliadin Hidayawan mengatakan, ke-17 wanita itu diduga bagian dari bisnis prostitusi jaringan Maroko. Mereka sengaja menjajakan diri di klub malam itu dengan target pria hidung belang.
"Saat kami tangkap, disita sejumlah barang bukti seperti sabun, g-string, lingerie, gel, kondom dan dildo," kata Tato di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
Tato melanjutkan, dilihat dari barang bukti yang disita diduga para wanita tersebut merupakan jaringan prostitusi internasional. "Kalau mau ke klub malam, untuk apa bawa barang-barang seperti itu. Pasti sudah ada rencana untuk berhubungan dengan pria hidung belang," lanjutnya.
Dari pemeriksaan sementara, mereka itu sudah berada di Jakarta selama sebulan. "Mereka tak menyertakan dokumen seperti surat izin tinggal dan paspor. Mereka mengaku sebagai turis," terang Tato.
Saat ini pihak Imigrasi masih mencari sindikat yang menyalurkan ke-17 wanita itu ke Indonesia. Diduga ada germo jaringan internasional yang‎ menyalurkan mereka.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Pusat Tato Juliadin Hidayawan mengatakan, ke-17 wanita itu diduga bagian dari bisnis prostitusi jaringan Maroko. Mereka sengaja menjajakan diri di klub malam itu dengan target pria hidung belang.
"Saat kami tangkap, disita sejumlah barang bukti seperti sabun, g-string, lingerie, gel, kondom dan dildo," kata Tato di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).
Tato melanjutkan, dilihat dari barang bukti yang disita diduga para wanita tersebut merupakan jaringan prostitusi internasional. "Kalau mau ke klub malam, untuk apa bawa barang-barang seperti itu. Pasti sudah ada rencana untuk berhubungan dengan pria hidung belang," lanjutnya.
Dari pemeriksaan sementara, mereka itu sudah berada di Jakarta selama sebulan. "Mereka tak menyertakan dokumen seperti surat izin tinggal dan paspor. Mereka mengaku sebagai turis," terang Tato.
Saat ini pihak Imigrasi masih mencari sindikat yang menyalurkan ke-17 wanita itu ke Indonesia. Diduga ada germo jaringan internasional yang‎ menyalurkan mereka.
(whb)