Kesepian, Janda di Bekasi Nekat Tabrakan Diri ke Kereta
A
A
A
BEKASI - Seorang ibu rumah tangga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara menabrakan diri ke kereta api yang sedang melaju di perlintasan kereta api KM 34+500, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Sebelum mengakhiri hidupnya, Sumarni (45) bercerita ke warga sekitar kalau dirinya sangat sedih setelah kematian suaminya. ”Korban nekat karena kesepian setelah empat bulan ditinggal mati suaminya,” kata Kapolsek Tambun, AKP Boby Kusumawardhana kepada wartawan, Selasa (18/10/2016).
Menurut dia, karena ditinggal suaminya tersebut, korban mengalami depresi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakan diri ke kereta api yang sedang melaju kencang. Bahkan, korban sebelum mengakhiri hidupnya sempat bercerita kisah pilu dengan warga, karena korban tidak memiliki anak.
Bobby mengatakan, penyidik telah menghubungi keluarga korban. Mendapati kabar itu, keluarganya pun shock karena tidak menyangka Sumarni nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Kini kasus aksi bunuh diri ini ditangani Polsek Tambun. ”Korban sudah dibawa keluarganya,” katanya.
Salah seorang penjaga pintu perlintasan bernama Budi Suherman mengatakan, kejadian itu persis 25 meter dari palang pintu perlintasan. Warga tidak sempat mengingatkan korban, karena Sumarni tiba-tiba berlari ke arah rel yang saat itu kereta hendak melintas.
”Korban akhirnya tewas di lokasi kejadian. Jenazahya dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk divisium,” katanya.
Menurut dia, korban sempat galau dan bercerita dengan hidupnya yang sangat menyedihkan kepada warga. Bahkan, warga yang mendengarnya ikut merasakan kesedihan korban.
Sebelum mengakhiri hidupnya, Sumarni (45) bercerita ke warga sekitar kalau dirinya sangat sedih setelah kematian suaminya. ”Korban nekat karena kesepian setelah empat bulan ditinggal mati suaminya,” kata Kapolsek Tambun, AKP Boby Kusumawardhana kepada wartawan, Selasa (18/10/2016).
Menurut dia, karena ditinggal suaminya tersebut, korban mengalami depresi dan nekat mengakhiri hidupnya dengan menabrakan diri ke kereta api yang sedang melaju kencang. Bahkan, korban sebelum mengakhiri hidupnya sempat bercerita kisah pilu dengan warga, karena korban tidak memiliki anak.
Bobby mengatakan, penyidik telah menghubungi keluarga korban. Mendapati kabar itu, keluarganya pun shock karena tidak menyangka Sumarni nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis.
Kini kasus aksi bunuh diri ini ditangani Polsek Tambun. ”Korban sudah dibawa keluarganya,” katanya.
Salah seorang penjaga pintu perlintasan bernama Budi Suherman mengatakan, kejadian itu persis 25 meter dari palang pintu perlintasan. Warga tidak sempat mengingatkan korban, karena Sumarni tiba-tiba berlari ke arah rel yang saat itu kereta hendak melintas.
”Korban akhirnya tewas di lokasi kejadian. Jenazahya dibawa ke RSUD Kabupaten Bekasi untuk divisium,” katanya.
Menurut dia, korban sempat galau dan bercerita dengan hidupnya yang sangat menyedihkan kepada warga. Bahkan, warga yang mendengarnya ikut merasakan kesedihan korban.
(ysw)