Timses Ahok-Djarot Minta Jangan Politisasi Agama di Pilgub DKI
A
A
A
JAKARTA - Tim pemenangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat meminta pada semua pihak untuk tidak mempolitisasi agama. Jika ada, pihaknya akan melaporkan hal itu ke aparat berwajib.
Anggota Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Guntur Romli mengatakan, kalau tim pemenangan Ahok-Djarot sudah siap melakukan defend untuk menepis isu-isu tak benar akan paslon yang diusungnya itu, khususnya isu SARA. Sebab, pilkada itu sejatinya ideal tanpa adanya isu SARA.
Selama ini saja, katanya, banyak pemimpin di Indonesia yang bukan berasal dari satu golongan saja, seperti di solo, ada wali kota yang bukan dari golongan muslim. Namun, mengapa kelompok garis keras malah bersikap biasa-biasa saja.
"Saya melihat calon kami akan diserang dengan agama. Tiga kelemahan Ahok, Kristen, Tionghoa, dan tidak main duit," ujarnya di Cikini, Menteng, Jakpus, Sabtu (8/10/2016).
Menurutnya, untuk menangkis isu-isu yang tak benar itu, tim pemenangan Ahok-Djarot pun bakal melakukan pemantauan, khususnya di media sosial melalui tim IT. Bila ada yang menyebarkan isu tak benar tersebut, pihaknya pun akan melaporkannya ke pihak berwajib.
"Siapa yang pertama menyebarkan akan dilaporkan. Seperti di video itu, sudah kami laporkan juga karena secara logika saja, tidak masuk akal kalau Ahok serang ayat Al Quran. Dan kita harap, pemilih melihat secara kinerja saja dan secara fair. Dan jangan lakukan politisasi agama," imbuhnya.
Guntur menambahkan, politisasi SARA pun jangan pula dilakukan di tempat-tempat ibadah, seperti di masjid. Sebab, politisasi SARA itu hanya akan berdampak pada rusaknya keutuhan masyarakat Indonesia.
Anggota Bidang Kampanye dan Sosialisasi Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Guntur Romli mengatakan, kalau tim pemenangan Ahok-Djarot sudah siap melakukan defend untuk menepis isu-isu tak benar akan paslon yang diusungnya itu, khususnya isu SARA. Sebab, pilkada itu sejatinya ideal tanpa adanya isu SARA.
Selama ini saja, katanya, banyak pemimpin di Indonesia yang bukan berasal dari satu golongan saja, seperti di solo, ada wali kota yang bukan dari golongan muslim. Namun, mengapa kelompok garis keras malah bersikap biasa-biasa saja.
"Saya melihat calon kami akan diserang dengan agama. Tiga kelemahan Ahok, Kristen, Tionghoa, dan tidak main duit," ujarnya di Cikini, Menteng, Jakpus, Sabtu (8/10/2016).
Menurutnya, untuk menangkis isu-isu yang tak benar itu, tim pemenangan Ahok-Djarot pun bakal melakukan pemantauan, khususnya di media sosial melalui tim IT. Bila ada yang menyebarkan isu tak benar tersebut, pihaknya pun akan melaporkannya ke pihak berwajib.
"Siapa yang pertama menyebarkan akan dilaporkan. Seperti di video itu, sudah kami laporkan juga karena secara logika saja, tidak masuk akal kalau Ahok serang ayat Al Quran. Dan kita harap, pemilih melihat secara kinerja saja dan secara fair. Dan jangan lakukan politisasi agama," imbuhnya.
Guntur menambahkan, politisasi SARA pun jangan pula dilakukan di tempat-tempat ibadah, seperti di masjid. Sebab, politisasi SARA itu hanya akan berdampak pada rusaknya keutuhan masyarakat Indonesia.
(kri)