Kebakaran di Lokalisasi Gunung Antang, KAI Bakal Tertibkan Bangli
A
A
A
JAKARTA - Kebakaran yang terjadi di kawasan lokalisasi liar Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (6/10/2016) dini hari tadi menghanguskan puluhan bangunan liar (bangli). Tidak hanya itu, 250 jiwa dari 60 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi.
Selain mengakibatkan para PSK kocar kacir, kejadian ini mengakibatkan aktivitas kereta api terganggu. Proyek double double track (DDT) yang tengah dibangun terpaksa dihentikan, untuk sterilisasi.
"Kabel listrik atas terbakar, KRL sempat terganggu, namun tidak lama," tutur Senior Coorporate Communication Daop 1 PT KAI, Sapto Hartoyo saat dihubungi KORAN SINDO, Kamis (6/10/2016).
Aktivitas berlangsung normal sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah KAI melakukan perbaikan di kawasan itu, bangunan yang terbakar sudah disterilisasi untuk dilakukan penertiban.
Menanggapi hal demikian, Sapto mengatakan, pihaknya akan menertibkan bangunan liar di pinggir rel Jabodetabek seperti Tanjung Priok, Tambora, dan Cikampek. "Rujukan kami melalui UU Nomor 7 tahun 2003 tentang perkeratapian," ujarnya.
Untuk memuluskan hal itu, Sapto berencana mengkoordinasikan dengan Pemda di Jabodetabek. Dia berharap, semua jalur kereta steril tak hanya bangunan liar namun perlintasan sebidang.
Kasi OP Dinas Penanggulangan dan Kebakaran Jakarta Timur, Gatot Sulaiman mengatakan, akibat kejadian ini ratusan warga terpaksa mengungsi. 15 unit mobil pemadam kebakaran langsung dikerahkan untuk memadamkan api. "Dugaan sementara dari konsleting listrik," ucap Gatot.
Menurut Gatot, kawasan yang terbakar sebelumnya pernah ditertibkan oleh pihak KAI dan Pemkot Jaktim. Namun karena tidak langsung dipagar, makanya kawasan liar itu muncul kembali.
Selain mengakibatkan para PSK kocar kacir, kejadian ini mengakibatkan aktivitas kereta api terganggu. Proyek double double track (DDT) yang tengah dibangun terpaksa dihentikan, untuk sterilisasi.
"Kabel listrik atas terbakar, KRL sempat terganggu, namun tidak lama," tutur Senior Coorporate Communication Daop 1 PT KAI, Sapto Hartoyo saat dihubungi KORAN SINDO, Kamis (6/10/2016).
Aktivitas berlangsung normal sekitar pukul 05.00 WIB. Setelah KAI melakukan perbaikan di kawasan itu, bangunan yang terbakar sudah disterilisasi untuk dilakukan penertiban.
Menanggapi hal demikian, Sapto mengatakan, pihaknya akan menertibkan bangunan liar di pinggir rel Jabodetabek seperti Tanjung Priok, Tambora, dan Cikampek. "Rujukan kami melalui UU Nomor 7 tahun 2003 tentang perkeratapian," ujarnya.
Untuk memuluskan hal itu, Sapto berencana mengkoordinasikan dengan Pemda di Jabodetabek. Dia berharap, semua jalur kereta steril tak hanya bangunan liar namun perlintasan sebidang.
Kasi OP Dinas Penanggulangan dan Kebakaran Jakarta Timur, Gatot Sulaiman mengatakan, akibat kejadian ini ratusan warga terpaksa mengungsi. 15 unit mobil pemadam kebakaran langsung dikerahkan untuk memadamkan api. "Dugaan sementara dari konsleting listrik," ucap Gatot.
Menurut Gatot, kawasan yang terbakar sebelumnya pernah ditertibkan oleh pihak KAI dan Pemkot Jaktim. Namun karena tidak langsung dipagar, makanya kawasan liar itu muncul kembali.
(mhd)