Alasan Tarik Emas, Anton Campur Racun ke Kopi Korban
A
A
A
DEPOK - Pimpinan Padepokan Ksatrian Satriaji, Anton Herdiyanto alias Aji meracik potasium sianida dari tempat tinggalnya di Jalan M Yusuf Gang H Naim, Sukmajaya, Depok. Potasium sianida yang berbentuk butiran itu dilarutkan dalam air yang dimasukkan ke botol minuman warna merah.
Jamaludin, tukang kopi 24 jam di dekat rumah Aji mengatakan, pada Jumat 29 September Anton alias Aji membeli kopi di tempatnya bersama Shendy dan Sanusi menggunakan mobil. Kemudian, ketiganya langsung bergi setelah membeli kopi.
"Beli tiga kopi hitam dibungkus sama es teh manis diminum di sini (tempat). Sama beli gorengan juga. Semua harganya Rp22 ribu," kata Jamaludin, tukang kopi yang melayani Anton malam itu, Rabu (5/10/2016).
Saat tiba di lokasi pembunuhan, kedua korbannya diminta untuk membelakangan dirinya. Saat keduanya tak berhadapan dengan pelaku, Anton mencampur racun itu ke dalam kopi para korbannya. "Saya bilang ke mereka kalau akan menarik emas," kata Anton saat prarekonstruksi di Depok.
Tak lama setelah menenggak kopi, keduanya terkapar dan tewas di lokasi. Anton langsung membawa jasad keduanya ke dalam mobil milik Sanusi. Dia membuang mayat dua orang itu di dua lokasi berbeda namun hampir berdekatan di Limo, Depok. Setelah itu dia melarikan diri ke Lampung membawa mobil Sanusi.
Jamaludin, tukang kopi 24 jam di dekat rumah Aji mengatakan, pada Jumat 29 September Anton alias Aji membeli kopi di tempatnya bersama Shendy dan Sanusi menggunakan mobil. Kemudian, ketiganya langsung bergi setelah membeli kopi.
"Beli tiga kopi hitam dibungkus sama es teh manis diminum di sini (tempat). Sama beli gorengan juga. Semua harganya Rp22 ribu," kata Jamaludin, tukang kopi yang melayani Anton malam itu, Rabu (5/10/2016).
Saat tiba di lokasi pembunuhan, kedua korbannya diminta untuk membelakangan dirinya. Saat keduanya tak berhadapan dengan pelaku, Anton mencampur racun itu ke dalam kopi para korbannya. "Saya bilang ke mereka kalau akan menarik emas," kata Anton saat prarekonstruksi di Depok.
Tak lama setelah menenggak kopi, keduanya terkapar dan tewas di lokasi. Anton langsung membawa jasad keduanya ke dalam mobil milik Sanusi. Dia membuang mayat dua orang itu di dua lokasi berbeda namun hampir berdekatan di Limo, Depok. Setelah itu dia melarikan diri ke Lampung membawa mobil Sanusi.
(mhd)