Hujan Angin, 20 Rumah di Cipinang Melayu Terkena Puting Beliung
A
A
A
JAKARTA - Hujan deras dan angin kencang yang mengguyur kawasan Jakarta Timur mengakibatkan puluhan rumah di RW 04 Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, rusak.
Satu rumah di RT 09/04 temboknya sampai jebol akibat diterjang angin kencang. Tak ayal, dinding rumah milik Marhali (40) berlubang dengan diameter sekitar 2,5 meter.
Ketua RT 09/04 Cipinang Melayu, Subagiyo (46), mengatakan, saat kejadian hujan turun cukup deras. Tak lama kemudian warga dikejutkan suara gemuruh.
Belum juga hilang rasa kagetnya, warga dikejutkan dengan suara berisik yang berasal dari asbes dan genteng rumah warga yang beterbangan.
"Angin berputar-putar sekitar satu jam. Tapi tidak sekaligus, datang secara bertahap. Rumah warga yang terkena puting beliung langsung rusak atapnya," kata Subagyo kepada wartawan, Senin (3/10/2016).
Selain rumah warga, Musala Nur Alif di RT 09/04 juga atapnya jebol dihantam puting beliung. Kemudian lima pohon di TPU Kampung Bayur tumbang. Bahkan warga melihat sebuah menara seluler (BTS) setinggi sekitar 40 meter, sempat bergoyang.
Warga yang tembok rumahnya jebol bernama Marhali mengaku saat kejadian sedang berada di dalam rumah. Beruntung saat mendengar temboknya ambruk, ia langsung keluar sambil menggendong balitanya yang tengah tertidur di kamar. Anak isterinya juga keluar sambil teriak minta tolong.
"Tadi lagi di dalam warung, tahu-tahu tembok rumah hancur terkena puting beliung. Ya saya langsung keluar sambil gendong anak," kata Marhali.
Berdasarkan data yang didapat, rumah yang rusak ini tersebar di 3 RT. Yakni RT 09 ada 7 rumah, RT 08 ada 9 rumah dan RT 07 ada 4 rumah. Akibat kejadian ini 20 KK menjadi rusak karena atap rumahnya rusak. Warga pun belum berani masuk ke dalam rumah. Khawatit ada angin puting beliung susulan.
Satu rumah di RT 09/04 temboknya sampai jebol akibat diterjang angin kencang. Tak ayal, dinding rumah milik Marhali (40) berlubang dengan diameter sekitar 2,5 meter.
Ketua RT 09/04 Cipinang Melayu, Subagiyo (46), mengatakan, saat kejadian hujan turun cukup deras. Tak lama kemudian warga dikejutkan suara gemuruh.
Belum juga hilang rasa kagetnya, warga dikejutkan dengan suara berisik yang berasal dari asbes dan genteng rumah warga yang beterbangan.
"Angin berputar-putar sekitar satu jam. Tapi tidak sekaligus, datang secara bertahap. Rumah warga yang terkena puting beliung langsung rusak atapnya," kata Subagyo kepada wartawan, Senin (3/10/2016).
Selain rumah warga, Musala Nur Alif di RT 09/04 juga atapnya jebol dihantam puting beliung. Kemudian lima pohon di TPU Kampung Bayur tumbang. Bahkan warga melihat sebuah menara seluler (BTS) setinggi sekitar 40 meter, sempat bergoyang.
Warga yang tembok rumahnya jebol bernama Marhali mengaku saat kejadian sedang berada di dalam rumah. Beruntung saat mendengar temboknya ambruk, ia langsung keluar sambil menggendong balitanya yang tengah tertidur di kamar. Anak isterinya juga keluar sambil teriak minta tolong.
"Tadi lagi di dalam warung, tahu-tahu tembok rumah hancur terkena puting beliung. Ya saya langsung keluar sambil gendong anak," kata Marhali.
Berdasarkan data yang didapat, rumah yang rusak ini tersebar di 3 RT. Yakni RT 09 ada 7 rumah, RT 08 ada 9 rumah dan RT 07 ada 4 rumah. Akibat kejadian ini 20 KK menjadi rusak karena atap rumahnya rusak. Warga pun belum berani masuk ke dalam rumah. Khawatit ada angin puting beliung susulan.
(ysw)