Satroni Indekos di Jakarta Selatan, Dua Maling Dibekuk
A
A
A
JAKARTA - Polisi membekuk dua orang spesialis maling yang kerap beraksi di indekos Jakarta Selatan. Selain dua pelaku yang bernama Hendri Gunawan (20), dan Polung S (19), polisi juga membekuk penadah bernama Sulito.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, penangkapan itu terjadi pada Selasa (20/9/2016) pagi. Polisi membekuk komplotan rampok tersebut di kawasan Stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. Mereka dibekuk saat sedang bersembunyi dari kejaran polisi.
"Mereka ini sudah sering melakukan aksinya dengan sasaran indekos dan rumah kosong yang ada di Jakarta Selatan," ujarnya di Polres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016).
Menurutnya, kawanan rampok yang sudah menjadi target operasi polisi itu melakukan aksi terakhirnya di Jalan Hidup Baru Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka menyatroni indekos milik Herlina Elisabeth. Sejumlah penghuni indekos itu mengaku kehilangan barang berharganya.
"Sasaran mereka ini indekos dan rumah kosong. Saat ini masih kami dalami, sebab kami duga masih ada pelaku lainnya juga yang terlibat dalam komplotan mereka ini," katanya.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan AKBP Eko Hadi Santoso mengatakan, penangkapan itu terjadi pada Selasa (20/9/2016) pagi. Polisi membekuk komplotan rampok tersebut di kawasan Stadion Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat. Mereka dibekuk saat sedang bersembunyi dari kejaran polisi.
"Mereka ini sudah sering melakukan aksinya dengan sasaran indekos dan rumah kosong yang ada di Jakarta Selatan," ujarnya di Polres Jakarta Selatan, Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, Selasa (20/9/2016).
Menurutnya, kawanan rampok yang sudah menjadi target operasi polisi itu melakukan aksi terakhirnya di Jalan Hidup Baru Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Mereka menyatroni indekos milik Herlina Elisabeth. Sejumlah penghuni indekos itu mengaku kehilangan barang berharganya.
"Sasaran mereka ini indekos dan rumah kosong. Saat ini masih kami dalami, sebab kami duga masih ada pelaku lainnya juga yang terlibat dalam komplotan mereka ini," katanya.
(mhd)