Lima Pompa Tak Mampu Tangani Banjir di Jalan Patra
A
A
A
JAKARTA - Dinas Tata Air Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat mengerahkan tiga mobil pompa untuk mengatasi banjir di Jalan Patra, Duri Kepa, Kebon Jeruk. Namun, hal tersebut belum juga membawakan hasil.
"Kami siapkan sejak pukul 11.00 WIB tadi, disaat hujan belum deras," ujar Kasudin Tata Air Pemkot Jakarta Barat, Imron di lokasi, Senin (19/9/2016).
Mobil pompa itu, lanjut Imron, mampu menghasil daya 300 liter air/detiknya dan ditempatkan di sisi utara Jalan Patra dekat dengan Jalan Duri Kepa. Sedangkan untuk rumah pompa, dua buah pompa rumah dengan kapasitas 600 liter/detik sudah stand by dan nyala disaat hujan rintik datang, ini difungsikan untuk menyedot air saluran yang sudah penuh dan dibuangkan ke Kali Sekretaris.
Meski telah menggunakan lima pompa yang ada, namun banjir di Jalan Patra hingga sore ini belum juga surut. "Sejak pukul 14.00 WIB, tadi kami sudah menggunakan 60 liter solar ke tiga mobil pompa," jelasnya.
Sementara mengatasi masalah banjir di kawasan itu, Imron juga masih melakukan analisis terhadap kawasan itu. "Belum diketahui titik masalahnya, yang jelas masih kami pelajari. Padahal normalisasi sudah kami lakukan," kata Imron.
"Kami siapkan sejak pukul 11.00 WIB tadi, disaat hujan belum deras," ujar Kasudin Tata Air Pemkot Jakarta Barat, Imron di lokasi, Senin (19/9/2016).
Mobil pompa itu, lanjut Imron, mampu menghasil daya 300 liter air/detiknya dan ditempatkan di sisi utara Jalan Patra dekat dengan Jalan Duri Kepa. Sedangkan untuk rumah pompa, dua buah pompa rumah dengan kapasitas 600 liter/detik sudah stand by dan nyala disaat hujan rintik datang, ini difungsikan untuk menyedot air saluran yang sudah penuh dan dibuangkan ke Kali Sekretaris.
Meski telah menggunakan lima pompa yang ada, namun banjir di Jalan Patra hingga sore ini belum juga surut. "Sejak pukul 14.00 WIB, tadi kami sudah menggunakan 60 liter solar ke tiga mobil pompa," jelasnya.
Sementara mengatasi masalah banjir di kawasan itu, Imron juga masih melakukan analisis terhadap kawasan itu. "Belum diketahui titik masalahnya, yang jelas masih kami pelajari. Padahal normalisasi sudah kami lakukan," kata Imron.
(mhd)