Sarang Narkoba Digerebek, 20 Pecandu Diduga Terjangkit HIV
A
A
A
DEPOK - Polisi mengamankan enam orang dari sebuah rumah kontrak petakan di Kampung Pitara RT 002/016 Pancoranmas Depok yang digerebek Tim Jaguar Polresta Depok. Rumah tersebut diduga menjadi sarang narkoba yang berkedok rehabilitasi narkoba.
Pengurusnya terdiri dari dua kepala keluarga yang juga tinggal disana. Mereka diduga berperan sebagai penyedia jarum suntik dan narkoba.
“Ada disitu juga dua kepala keluarga sudah berumah tangga. Ternyata mereka penyedia alatnya, jarum suntik untuk menyuntikan ke pasien lainnya. dua KK itu tinggal disitu,” kata Katim Jaguar Polresta Depok Ipda Winam Agus, Senin (19/9/2016).
Sedikitnya ada 40 orang “pasien” yang sering keluar masuk rumah tersebut. Mereka rupanya pengguna narkoba dan pecandu tingkat tingg. Jenis narkoba yang dipakai yakni putau narkoba suntik. Separuh dari mereka diduga sudah terpapar HIV AIDS.
“Ada 40 orang pengakuan mereka, dan 20 orang diantaranya HIV. Dalihnya tempat itu untuk orang – orang yang ketergantungan narkoba, tempat berobat. Tetapi mereka ternyata pakai serbuk narkoba juga yang kualitasnya di bawah putau,” jelas Winam.
Para pecandu disana berprofesi sebagai buruh serabutan hingga karyawan. Namun warga sudah mulai resah dengan keberadaan mereka karena sering terjadi aksi kriminalitas.
“Karena kalau pagi suntikan dimana – mana, bahaya kan orang sudah kena HIV juga. Bisa menular. Sejak ada tempat tersebut kampung itu jadi enggak aman. Banyak penggunanya ambil HP untuk beli narkoba.
Polisi memastikan lokasi tersebut sudah kosong. “Kami amankan 6 orang, sanksi sosial semuanya diusir tak boleh disitu. Dan tempat itu sudah kosong, clear,” tandasnya.
Pengurusnya terdiri dari dua kepala keluarga yang juga tinggal disana. Mereka diduga berperan sebagai penyedia jarum suntik dan narkoba.
“Ada disitu juga dua kepala keluarga sudah berumah tangga. Ternyata mereka penyedia alatnya, jarum suntik untuk menyuntikan ke pasien lainnya. dua KK itu tinggal disitu,” kata Katim Jaguar Polresta Depok Ipda Winam Agus, Senin (19/9/2016).
Sedikitnya ada 40 orang “pasien” yang sering keluar masuk rumah tersebut. Mereka rupanya pengguna narkoba dan pecandu tingkat tingg. Jenis narkoba yang dipakai yakni putau narkoba suntik. Separuh dari mereka diduga sudah terpapar HIV AIDS.
“Ada 40 orang pengakuan mereka, dan 20 orang diantaranya HIV. Dalihnya tempat itu untuk orang – orang yang ketergantungan narkoba, tempat berobat. Tetapi mereka ternyata pakai serbuk narkoba juga yang kualitasnya di bawah putau,” jelas Winam.
Para pecandu disana berprofesi sebagai buruh serabutan hingga karyawan. Namun warga sudah mulai resah dengan keberadaan mereka karena sering terjadi aksi kriminalitas.
“Karena kalau pagi suntikan dimana – mana, bahaya kan orang sudah kena HIV juga. Bisa menular. Sejak ada tempat tersebut kampung itu jadi enggak aman. Banyak penggunanya ambil HP untuk beli narkoba.
Polisi memastikan lokasi tersebut sudah kosong. “Kami amankan 6 orang, sanksi sosial semuanya diusir tak boleh disitu. Dan tempat itu sudah kosong, clear,” tandasnya.
(ysw)