Pria Bunuh Pasangan Sejenis di Tangerang, Ini Pandangan Psikolog

Sabtu, 17 September 2016 - 03:05 WIB
Pria Bunuh Pasangan...
Pria Bunuh Pasangan Sejenis di Tangerang, Ini Pandangan Psikolog
A A A
JAKARTA - Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menilai, dalam kasus dibunuhnya pasangan sesama jenis di Tangerang tidak hanya sekadar karena cacian saja.

Pasalnya, keinginan membunuh biasanya muncul saat seseorang mengalami kondisi ketika harga dirinya direndahkan. Hal ini cenderung terjadi pada laki-laki ketika merasa direndahkan akan lebih agresif.

"Jika merasa direndahkan atau tidak dihormati oleh orang yang menurutnya seharusnya menghormati atau menghargainya," kata Shinta saat dihubungi, Jumat (16/9/2016).

Menurutnya, kondisinya bisa menjadi lebih ketika terjadi pada pasangan gay. Karena mereka lebih posesif pada pasangannya daripada pasangan normal.

"Alasannya ya karena relatif mereka lebih sulit menemukan orang yang dirasa cocok dengan dirinya," ungkapnya.

Dalam kasus ini, Shinta melihat pelaku sudah tidak dapat menahan emosi. Sehingga membunuh menjadi pilihan paling mudah untuk dilakukan. Di sini juga terlihat adanya akumulasi emosi yang memuncak kemudian dipicu oleh ucapan korban yang dirasanya menyakitkan hati. Ditambah lagi soal kondisi rumah yang memungkinkan pelaku melakukan tindakan pembunuhan.

"Tidak ada orang lain, ada pisau dan lainnya yang mudah dijangkau membuatnya lebih mudah mengambil keputusan membunuh," tandasnya.

Tindakan seperti ini, lanjut dia, tidak saja terjadi pada gay. Tapi bisa juga pada pasangan normal biasa. Ketika merasa dihina terus menerus oleh pasangan akhirnya emosi menjadi tak tertahan. Padahal, pasangan adalah orang yang seharusnya diharapkan tidak merendahkan atau menghina pasangannya.

"Pada kasus lain pun seperti itu. Ketika merasa terhina maka pelakunya bisa gelap mata," pungkasnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5842 seconds (0.1#10.140)