Banyak Masalah, Dinkes Tutup RS Menteng Mitra Afia
Banyak Masalah, Dinkes Tutup RS Menteng Mitra Afia
A
A
A
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menutup Rumah Sakit (RS) Menteng Mitra Afia di Jakarta Pusat. Alasannya, rumah sakit yang berada di tengah Ibu Kota Jakarta itu dinilai mempunyai banyak masalah.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, ada beberapa prosedur yang dilakukan RS tersebut namun tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
"Ada izin yang tidak sesuai, pengelolaan yang sesuai Permenkes, ada juga masalah limbah, dan sebagainya," ujar Koesmedi kepada wartawan, Kamis (8/8/2016).
Koesmedi mengatakan, penutupan ini sudah melalui beberapa proses mulai dari peringatan lisan, peringatan tertulis hingga pencabutan izin. Prosedur ini sudah dilakukan sebelum bulan puasa.
"Kami sudah jalankan, tapi tidak ada perbaikan dari rumah sakit. Nah tugas Dinkes adalah melindungi masyarakat untuk menegakkan melalui regulasi yang ada. Selain itu, kami juga harus melindungi orang-orang yang bekerja di institusi tersebut," jelas Koesmedi.
Meski begitu, kata dia, penutupan ini bersifat sementara. Jika rumah sakit kooperatif dengan memperbaiki semua kesalahan, maka akan diizinkan kembali untuk beroperasi.
"Misalnya hari ini, dia perbaiki semua, hari ini diajukan ke saya, hari ini saya periksa, ternyata dia memang sesuai prosedur ya kami izinkan lagi beroperasi," katanya.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Koesmedi Priharto mengatakan, ada beberapa prosedur yang dilakukan RS tersebut namun tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes).
"Ada izin yang tidak sesuai, pengelolaan yang sesuai Permenkes, ada juga masalah limbah, dan sebagainya," ujar Koesmedi kepada wartawan, Kamis (8/8/2016).
Koesmedi mengatakan, penutupan ini sudah melalui beberapa proses mulai dari peringatan lisan, peringatan tertulis hingga pencabutan izin. Prosedur ini sudah dilakukan sebelum bulan puasa.
"Kami sudah jalankan, tapi tidak ada perbaikan dari rumah sakit. Nah tugas Dinkes adalah melindungi masyarakat untuk menegakkan melalui regulasi yang ada. Selain itu, kami juga harus melindungi orang-orang yang bekerja di institusi tersebut," jelas Koesmedi.
Meski begitu, kata dia, penutupan ini bersifat sementara. Jika rumah sakit kooperatif dengan memperbaiki semua kesalahan, maka akan diizinkan kembali untuk beroperasi.
"Misalnya hari ini, dia perbaiki semua, hari ini diajukan ke saya, hari ini saya periksa, ternyata dia memang sesuai prosedur ya kami izinkan lagi beroperasi," katanya.
(mhd)
Explore More