Fakta Baru, Ahli Patologi UI Sebut Jasad Mirna Tak Terpapar Sianida

JAKARTA - Ahli patologi dari Universitas Indonesia (UI) Djadja Surya Atmaja mebeberkan beberapa fakta baru dalam sidang ke-19 pembunuhan Wayan Mirna Salihin hari ini. Djaja menyebut jasad Mirna tidak mencirikan tewas terpapar sianida.

Djaja merupakan salah seorang yang ikut mengawetkan jenazah Mirna dengan formalin. "Kulitnya saat saya lihat biasa warna biru. Pada jarinya, juga biru. Saat dia saya formalin, Mirna kebiruan karena dia kekurangan oksigen," ungkap Djadja di PN Jakarta Pusat, Rabu (7/9/2016).

Djaja mengatakan, pada kasus kematian yang diakibatkan oleh sianida, warna tubuh seharusnya merah terang. "Paling sedikit, warna merahnya, dan saya tidak lihat. Bagian tubuh yang tidak saya lihat, bagian bahu," jelasnya.

Djaja yang telah menangani 3.000 jenazah, juga tidak mencium aroma almond khas sianida. Karenanya, Djaja menyimpulkan kematian Mirna bisa dipicu faktor lain.

Hingga kini Djaja masih terus memberikan keterangan dalam persidangan kopi sianida. Sebelumnya dua orang pengunjung Kafe Olivier Saeful dan Hartanto juga telah memberikan kesaksiannya di PN Jakarta Pusat pagi tadi.