Wagub Sebut Hewan Kurban di Jakarta Bebas dari Antraks
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan, hewan korban yang masuk ke Jakarta aman dari penyakit. Karena, hewan kurban itu telah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat.
"Hewan yang datang diperiksa. Hewan terus menerus akan berdatangan ya. Kemudian hewan kurban masih cukup bagus. Memang ada beberapa yang kami kembalikan. Bukan karena antraks, tetapi kebanyakan belum cukup umur, sakit dan pincang. Itu kami kembalikan," kata Djarot di Jakarta, Senin 5 September 2016.
Selain itu, mantan Wali Kota Blitar ini mengatalan, hewan kurban di Jakarta terbebas dari penyakit antraks. Kata dia, hewan kurban yang masuk ke Ibu Kota Jakarta bebas dari penyakit.
"Kami sudah lakukan pengecekan. Termasuk yang berbahaya. Semua hewan kurban di Jakarta harus bebas dari penyakit antraks. Sehingga kami pastikan, hewan kurban di Jakarta bebas dari antraks," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni memprediksi, kebutuhan hewan kurban di DKI Jakarta untuk Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah ini sebanyak 9.657 ekor sapi, 304 ekor kerbau, 26.113 ekor kambing, dan 1.496 ekor domba.
"Kami menjamin, ternak yang diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan Idul Kurban adalah hewan yang sehat dan memenuhi syarat. Karena telah dilakukan koordinasi dengan daerah pemasok ternak agar ternak yang didatangkan disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari dokter hewan daerah asal," kata Darjamuni.
Tak hanya itu, Darjamuni menyebutkan, pihaknya akan mengerahkan 808 orang tenaga pemeriksa kesehatan hewan dan daging yang terampil dan tenaga penunjang lainnya. Ratusan petugas ini akan membantu melayani pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban di seluruh wilayah DKI Jakarta sampai dengan H+3 pemotongan hewan kurban.
"Pelaksanaan pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dan pemeriksaan daging kurban tidak dipungut retribusi alias gratis," ujarnya.
"Hewan yang datang diperiksa. Hewan terus menerus akan berdatangan ya. Kemudian hewan kurban masih cukup bagus. Memang ada beberapa yang kami kembalikan. Bukan karena antraks, tetapi kebanyakan belum cukup umur, sakit dan pincang. Itu kami kembalikan," kata Djarot di Jakarta, Senin 5 September 2016.
Selain itu, mantan Wali Kota Blitar ini mengatalan, hewan kurban di Jakarta terbebas dari penyakit antraks. Kata dia, hewan kurban yang masuk ke Ibu Kota Jakarta bebas dari penyakit.
"Kami sudah lakukan pengecekan. Termasuk yang berbahaya. Semua hewan kurban di Jakarta harus bebas dari penyakit antraks. Sehingga kami pastikan, hewan kurban di Jakarta bebas dari antraks," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni memprediksi, kebutuhan hewan kurban di DKI Jakarta untuk Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriyah ini sebanyak 9.657 ekor sapi, 304 ekor kerbau, 26.113 ekor kambing, dan 1.496 ekor domba.
"Kami menjamin, ternak yang diperjualbelikan untuk memenuhi kebutuhan Idul Kurban adalah hewan yang sehat dan memenuhi syarat. Karena telah dilakukan koordinasi dengan daerah pemasok ternak agar ternak yang didatangkan disertai Surat Keterangan Kesehatan Hewan dari dokter hewan daerah asal," kata Darjamuni.
Tak hanya itu, Darjamuni menyebutkan, pihaknya akan mengerahkan 808 orang tenaga pemeriksa kesehatan hewan dan daging yang terampil dan tenaga penunjang lainnya. Ratusan petugas ini akan membantu melayani pemeriksaan kesehatan hewan dan daging kurban di seluruh wilayah DKI Jakarta sampai dengan H+3 pemotongan hewan kurban.
"Pelaksanaan pelayanan pemeriksaan kesehatan hewan kurban dan pemeriksaan daging kurban tidak dipungut retribusi alias gratis," ujarnya.
(mhd)