Tak Dibongkar, Warga Rawajati Pakai Musala untuk Berteduh
Tak Dibongkar, Warga Rawajati Pakai Musala untuk Berteduh
A
A
A
JAKARTA - Walaupun puluhan rumah warga Rawajati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan telah diratakan dengan tanah, kini tersisah Musala Al Yaqin. Sedang pos Forum Betawi Rempug (FBR) yang kemarin tak digusur petugas, semalam sudah dibongkar oleh anggota ormas tersebut.
Musala itu pun akhirnya dijadikan sebagai tempat berteduh warga yang bertahan dari dinginnya angin malam tadi. Salah satu warga, Prasetyo mengatakan, sejumlah warga yang rumahnya dibongkar itu ada yang pergi mengungsi sementara ke tempat saudaranya.
"Yang bertahan ini yang tidak tahu mau kemana. Barang-barangnya juga masih ada. Warga kebanyakan semalam bertahan di dekat musalah. Kalau pos (FBR) kan dari semalam sudah dibongkar," katanya di lokasi, Jumat (2/9/2016).
Dia juga mengaku akan mengungsi ke tempat saudaranya yang tak jauh dari Kalibata. Karena, dia enggan pindah ke Rusunawa Marunda.
"Ngapain ngurusin rusun? Biar pun kemarin dikoar-koar suruh urus rusunlah, apalah, saya tidak mau pindah ke sana. Pejabatnya saja sanah yang pindah ke rusun mau tidak?" kata Prasetyo.
Berdasarkan pantauan di lokasi, warga yang masih bertahan di lokasi gusuran tengah menyelamatkan barang yang masih bisa digunakan. (Baca: Usai Penggusuran, Puluhan Anak Yatim di Rawajati Barat Telantar)
Meski demikian, sejumlah warga masih tampak bertahan di lokasi bebas gusuran guna mengambil barang yang masih bisa dimanfaatkan. Meski begitu, ada juga pemulung yang memanfaatkan hal tersebut untuk mengambil barang yang sudah tak dipakai warga.
Musala itu pun akhirnya dijadikan sebagai tempat berteduh warga yang bertahan dari dinginnya angin malam tadi. Salah satu warga, Prasetyo mengatakan, sejumlah warga yang rumahnya dibongkar itu ada yang pergi mengungsi sementara ke tempat saudaranya.
"Yang bertahan ini yang tidak tahu mau kemana. Barang-barangnya juga masih ada. Warga kebanyakan semalam bertahan di dekat musalah. Kalau pos (FBR) kan dari semalam sudah dibongkar," katanya di lokasi, Jumat (2/9/2016).
Dia juga mengaku akan mengungsi ke tempat saudaranya yang tak jauh dari Kalibata. Karena, dia enggan pindah ke Rusunawa Marunda.
"Ngapain ngurusin rusun? Biar pun kemarin dikoar-koar suruh urus rusunlah, apalah, saya tidak mau pindah ke sana. Pejabatnya saja sanah yang pindah ke rusun mau tidak?" kata Prasetyo.
Berdasarkan pantauan di lokasi, warga yang masih bertahan di lokasi gusuran tengah menyelamatkan barang yang masih bisa digunakan. (Baca: Usai Penggusuran, Puluhan Anak Yatim di Rawajati Barat Telantar)
Meski demikian, sejumlah warga masih tampak bertahan di lokasi bebas gusuran guna mengambil barang yang masih bisa dimanfaatkan. Meski begitu, ada juga pemulung yang memanfaatkan hal tersebut untuk mengambil barang yang sudah tak dipakai warga.
(mhd)
Explore More