Rawajati Digusur, Pejuang Kemerdekaan Ini Memilih Bertahan di Puing Rumahnya
A
A
A
JAKARTA - Veteran perang yang sudah tinggal di Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, selama 35 tahun, Ilyas Karim (88) mengaku akan tetap bertahan di puing bangunannya. Kepada wartawan, Ilyas mengaku kecewa dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) yang tidak menghargai jasa pejuang.
Letkol Purnawirawan Ilyas Karim (88) mengaku sudah mendapat tawaran untuk pindah di Rusun Marunda. Namun Ilyas mengaku tidak tertarik pindah ke Marunda karena jaraknya cukup jauh.
Dia mengaku akan bertahan dan membangun tenda di bekas tanah gusuran itu. "Saya akan tetap bertahan di puing bekas rumah saya menggunakan tenda," terangnya di Rawajati Barat, Pancoran, Jaksel, Kamis (1/9/2016).
Kakek yang menjadi Pengibar Bendera Merah Putih pertama di kediaman Soekarno itu pun kecewa dengan kepemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
"Selaku pejuang saya kecewa. Saya ikut perang Kongo, Vietnam, dan Rengas Dengklok dan Belanda jajah kita 3,5 abad, sekarang malah muncul penjajahan gaya baru," ujarnya.
Letkol Purnawirawan Ilyas Karim (88) mengaku sudah mendapat tawaran untuk pindah di Rusun Marunda. Namun Ilyas mengaku tidak tertarik pindah ke Marunda karena jaraknya cukup jauh.
Dia mengaku akan bertahan dan membangun tenda di bekas tanah gusuran itu. "Saya akan tetap bertahan di puing bekas rumah saya menggunakan tenda," terangnya di Rawajati Barat, Pancoran, Jaksel, Kamis (1/9/2016).
Kakek yang menjadi Pengibar Bendera Merah Putih pertama di kediaman Soekarno itu pun kecewa dengan kepemerintahan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
"Selaku pejuang saya kecewa. Saya ikut perang Kongo, Vietnam, dan Rengas Dengklok dan Belanda jajah kita 3,5 abad, sekarang malah muncul penjajahan gaya baru," ujarnya.
(ysw)