Bocah Yatim Piatu Idap Gizi Buruk, DPRD Bogor Minta RS Tak Tolak Pasien Miskin
A
A
A
BOGOR - DPRD Kabupaten Bogor meminta kepada seluruh manajemen rumah sakit (RS) negeri dan swasta di Kabupaten Bogor menolak pasien miskin. Ini terkait adanya bocah yatim piatu yang menderita gizi buruk namun karena tak memiliki cukup biaya hanya dibiarkan di rumah.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhendi mengatakan, setelah mendapat informasi adanya bocah bernama Siti Fatimah alias Sifa (10) terbaring lemas akibat gizi buruk, dirinya bergegas mendatangi kediaman Sifa di Jalan Gunungsari, RT 3/1, Kampung Tonggoh, Citeureup, Kabupaten Bogor. Benar saja, di sana Sifa terbaring lemah di kasur lantai.
"Sifa ini anak yatim piatu, dia penderita gizi buruk dan tidak mendapatkan jaminan kesehatan," kata Ade kepada wartawan, Kamis (18/8/2016). Menurut lelaki yang akrab disapa Jaro Ade ini, Sifa tinggal bersama kakaknya Hendra dan Riswan.
Karena ketiadaan biaya, Sifa pun tak pernah mendapatkan perawatan medis dari RS. Mengetatahui hal ini Jaro Ade pun bergegas membawa Sifa ke RSUD Cibinong untuk mendapatkan perawatan medis.
Jaro Ade mengatakan, kasus seperti ini seharusnya tidak terjadi di Kabupaten Bogor. Apalagi, temuan bocah penderita gizi buruk ini baru diketahui bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-71. "Ke depan tidak boleh ada rumah sakit (RS) pemerintah daerag dan swasta yang menolak pasien miskin di Bumi Tegar Beriman. Layani dan lakukan pertolongan pertama, masalah biaya atau administrasi lainnya bisa dibicarakan ada kepala desa, camat maupun unsur muspida kita akan carikan jalan penyelesaiannya,” katanya.
Ade mengungkapkan, Indonesia sudah merdeka sejak 71 tahun lalu, hakekat kemerdekaan adalah merdeka dari penjajahan dan merdeka dari kemiskinan."Tidak boleh masyarakat Indonesia menderita karena lemahnya sistem baik leadership maupun administrasi yang berbelit,” tegas Jaro Ade.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Ruhendi mengatakan, setelah mendapat informasi adanya bocah bernama Siti Fatimah alias Sifa (10) terbaring lemas akibat gizi buruk, dirinya bergegas mendatangi kediaman Sifa di Jalan Gunungsari, RT 3/1, Kampung Tonggoh, Citeureup, Kabupaten Bogor. Benar saja, di sana Sifa terbaring lemah di kasur lantai.
"Sifa ini anak yatim piatu, dia penderita gizi buruk dan tidak mendapatkan jaminan kesehatan," kata Ade kepada wartawan, Kamis (18/8/2016). Menurut lelaki yang akrab disapa Jaro Ade ini, Sifa tinggal bersama kakaknya Hendra dan Riswan.
Karena ketiadaan biaya, Sifa pun tak pernah mendapatkan perawatan medis dari RS. Mengetatahui hal ini Jaro Ade pun bergegas membawa Sifa ke RSUD Cibinong untuk mendapatkan perawatan medis.
Jaro Ade mengatakan, kasus seperti ini seharusnya tidak terjadi di Kabupaten Bogor. Apalagi, temuan bocah penderita gizi buruk ini baru diketahui bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke-71. "Ke depan tidak boleh ada rumah sakit (RS) pemerintah daerag dan swasta yang menolak pasien miskin di Bumi Tegar Beriman. Layani dan lakukan pertolongan pertama, masalah biaya atau administrasi lainnya bisa dibicarakan ada kepala desa, camat maupun unsur muspida kita akan carikan jalan penyelesaiannya,” katanya.
Ade mengungkapkan, Indonesia sudah merdeka sejak 71 tahun lalu, hakekat kemerdekaan adalah merdeka dari penjajahan dan merdeka dari kemiskinan."Tidak boleh masyarakat Indonesia menderita karena lemahnya sistem baik leadership maupun administrasi yang berbelit,” tegas Jaro Ade.
(whb)