Bertemu Ahok 25 Menit, Ini Kata Sandiaga Uno

Jum'at, 12 Agustus 2016 - 14:55 WIB
Bertemu Ahok 25 Menit,...
Bertemu Ahok 25 Menit, Ini Kata Sandiaga Uno
A A A
JAKARTA - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menemui calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di kantornya Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Dalam pertemuan sekitar 25 menit itu, kedua calon yang bakal bertarung di Pilgub DKI Jakarta itu membicarakan harga di pasar tradisional serta pesta demokrasi yang akan digelar 2017.

"Jadi intinya dari 25 menit, saya bicara cuma satu menit, Pak Gubernur (Ahok) bicara 24 menit," kata Sandi seusai bertemu dengan Ahok sambil tersenyum di Balai Kota, Jumat (12/8/2016).

Mengenai perbincangan seputar Pilgub DKI Jakarta, Sandiaga mengtakan sudah mendapatkan surat rekomendasi dari Partai Gerindra untuk maju di Pilgub DKI. Kini, kata dia, partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto tengah membangun koalisi untuk persiapan itu.

"Saya laporkan bahwa saya sudah mendapat surat rekomendasi dari partai gerindra pada tanggal 29 juli, langsung partai gerindra sekarang lagi membangun mekanisme koalisi dan itu dilakukan pimpinan partai," lanjutnya.

Tidak hanya itu, Sandiaga mengungkapkan, dalam pertemuan itu Ahok sempat menyampaikan unek-uneknya terhadap beberapa statment kader Partai Gerindra yang mengusiknya. Seperti isu sara dan premordialisme.

"Nanti bisa dilihat di Youtube, beliau (Ahok) mengemukakan, dia memantau secara detail isu-isu sara yang ada di Partai Gerindra, oleh oknum-oknum yang ada di Gerindra," kata Sandiaga.

Meski begitu, kata Sandiaga, Ahok tidak menyebutkan nama kader Gerindra yang telah mengusik dirinya. "Sepertinya Pak Gubernur dendam. Dendam kesumat kepada oknum-oknum yang enggak disebutkan namanya siapa. Tapi oknum tersebut terus mengobarkan isu-isu sara," tuturnya.

Dalam perbincangan tersebut, Sandiaga berharap, Pilgub DKI Jakarta 2017 nanti berjalan dengan damai. Maka itu, dia ingin fokus membahas soal ekonomi, lapangan pekerjaan, kesenjangan ekonomi dan masalah harga bahan pokok di pasar tradisional yang tinggi.

"Jadi saya bilang, Pak ini kita mau demokrasi sejuk saja Pak. Kami kedepankan ide solusi dan gagasan, karena itu saya ada di sini. Tapi pak Gubernur sepertinya sangat terganggu dengan isu sara," tukasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6654 seconds (0.1#10.140)