Enam Calon Jamaah Asal Garut Batal ke Tanah Suci
A
A
A
BEKASI - Sebanyak enam calon jamaah haji asal Jawa Barat terpaksa ditunda keberangkatannya dari Asrama Haji Embarkasi Jakarta Bekasi di Jalan Kemakmuran, Kelurahan Marga Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Alasannya, keenam calon jamaah haji itu ada masalah pada kondisi kesehatannya.
"Mereka merupakan kelompok terbang (kloter) pertama asal Garut, mereka tiba di Bekasi pada Senin (8 Agustus 2016) lalu," ujar Ketua Panitian Penyelenggara Ibadah Haji Jabar, A Buchori di Bekasi, Selasa 9 Agustus 2016.
Buchori menjelaskan, saat itu ada 450 calhaj asal Garut tiba di Embarkasi Jakarta Bekasi dengan menggunakan 12 unit bus. Meski keberangkatannya ditunda, mereka masih dimungkinkan berangkat ke Tanah Suci Mekkah dalam waktu dekat.
Mereka, kata dia, akan diberangkatkan pada kloter terakhir yaitu 68 sambil menunggu kondisi kesehatannya ditangani dengan baik. Untuk itu, panitia telah mengembalikan mereka ke daerah asal guna menyelesaikan persoalan kesehatannya hingga sembuh total.
"Setelah kondisinya baik, nanti bisa diuruskan keberangkatan susulannya karena dari 68 kloter, ada yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang tertunda," katanya.
Keenam calhaj tersebut saat ini sudah ditangani pihak panitia dan akan dikembalikan sementara. Buchori menambahkan, keenam calhaj yang gagal tersebut bernama Ulfa Siti Latifah (26), karena terdeteksi hamil, Yayah Engko (73), dan Abdul Manan Engko (69), belum mendapat vaksinasi menigitis. Kemudian Heri Agus Triono (50), Haerudin Barizi (52), dan satu lagi dalam kondisi sakit.
Buchori menyebut, dua jemaah yang belum mendapatkan vaksin meningitis merupakan kelalaian pelaksana di tingkat kabupaten/kota asal calhaj. Walau begitu, keduanya tetap diberi vaksin di Embarkasih Bekasi agar daya tahan tubuhnya kuat ketika ada di sana.
"Tapi mereka harus menunggu satu hingga dua pekan untuk memastikan vaksin yang disuntikkan sudah bereaksi dengan tubuh," ungkapnya.
Untuk itu, dia mengimbau seluruh calhaj asal Jawa Barat untuk mengecek kesehatanya sebelum diberangkatkan.
"Mereka merupakan kelompok terbang (kloter) pertama asal Garut, mereka tiba di Bekasi pada Senin (8 Agustus 2016) lalu," ujar Ketua Panitian Penyelenggara Ibadah Haji Jabar, A Buchori di Bekasi, Selasa 9 Agustus 2016.
Buchori menjelaskan, saat itu ada 450 calhaj asal Garut tiba di Embarkasi Jakarta Bekasi dengan menggunakan 12 unit bus. Meski keberangkatannya ditunda, mereka masih dimungkinkan berangkat ke Tanah Suci Mekkah dalam waktu dekat.
Mereka, kata dia, akan diberangkatkan pada kloter terakhir yaitu 68 sambil menunggu kondisi kesehatannya ditangani dengan baik. Untuk itu, panitia telah mengembalikan mereka ke daerah asal guna menyelesaikan persoalan kesehatannya hingga sembuh total.
"Setelah kondisinya baik, nanti bisa diuruskan keberangkatan susulannya karena dari 68 kloter, ada yang khusus diperuntukkan bagi mereka yang tertunda," katanya.
Keenam calhaj tersebut saat ini sudah ditangani pihak panitia dan akan dikembalikan sementara. Buchori menambahkan, keenam calhaj yang gagal tersebut bernama Ulfa Siti Latifah (26), karena terdeteksi hamil, Yayah Engko (73), dan Abdul Manan Engko (69), belum mendapat vaksinasi menigitis. Kemudian Heri Agus Triono (50), Haerudin Barizi (52), dan satu lagi dalam kondisi sakit.
Buchori menyebut, dua jemaah yang belum mendapatkan vaksin meningitis merupakan kelalaian pelaksana di tingkat kabupaten/kota asal calhaj. Walau begitu, keduanya tetap diberi vaksin di Embarkasih Bekasi agar daya tahan tubuhnya kuat ketika ada di sana.
"Tapi mereka harus menunggu satu hingga dua pekan untuk memastikan vaksin yang disuntikkan sudah bereaksi dengan tubuh," ungkapnya.
Untuk itu, dia mengimbau seluruh calhaj asal Jawa Barat untuk mengecek kesehatanya sebelum diberangkatkan.
(mhd)