Pendukung Kecewa karena Ahok Tak Berani dan Konsisten

Kamis, 28 Juli 2016 - 20:02 WIB
Pendukung Kecewa karena...
Pendukung Kecewa karena Ahok Tak Berani dan Konsisten
A A A
JAKARTA - Keputusan calon petahanan Gubernur DKI Jakarta 2017, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) maju Pilgub melalui jalur partai membuat kecewa para pendukungnya. Partai politik (parpol) tingkat nasional segera menggelar pertemuan untuk membuktikan politik itu konsisten bukan penipu.

Salah satu pendukung Ahok, Bayu Santoso (28), warga Tambora, Jakarta Barat, mengaku kecewa atas keputusan Ahok yang maju melalui jalur partai di tengah terkumpulnya 1 juta fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) melebihi syarat untuk maju melalui jalur independen. Dia merasa, kinerjanya mengumpulkan KTP sebanyak 50 dilingkungan kantornya sia-sia. Apalagi ada yang sudah membeli merchandise, beli baju dan sebagainya.

Sejak awal, pria yang bekerja di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara ini sudah menduga keputusan itu. Sebab, Ahok terlihat khawatir apabila PDIP mencalonkan sendiri. Dia pun kini berani menyimpulkan bila semuanya ini merupakan strategi Ahok agar dilirik PDIP.

"Kecewa si pastinya. Tetap pandang positif. Soalnya ya itu sudah pilihan hak politik tiap orang kan masing-masing. Saya mengumpulkan KTP karena ingin ada sejarah baru saja," kata Bayu saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Kekecewaan pendukung Ahok yang telah menyerahkan KTP-nya pun bermunculan diberbagai media sosial. Salah satunya menjadi trending topic di Twiter dengan hastag #BalikinKTPgue.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio sudah menduga banyaknya pendukung Ahok yang telah menyerahkan KTP-nya pasca Ahok memutuskan dirinya maju melalui jalur politik kecewa. Bahkan, kata dia, keputusan tersebut membuat masyarakat di Indonesia tidak percaya akan adanya tokoh pemimpin yang tidak membutuhkan partai.

Hendri menilai, strategi Ahok yang berkali-kali menyatakan akan maju independent dan akhirnya ke parpol sangat mempengaruhi tatanan demokrasi politik di Indonesia. Dimana, segala cara dihalalkan demi mendapatkan kekuasaan.

"Pendukung Ahok kecewa karena Ahok tidak berani dan tidak konsisten. Ahok tidak pernah menang, jadi gubernur kan karena Jokowi," ujarnya.

Kepada partai politik di luar pendukung Ahok, Hendri berharap, agar mengusung calon selain Ahok agar dapat memperbaiki politik demokrasi di Indonesia. Sebab, kata dia, banyak tokoh pemimpin yang bersih dari korupsi, bekerja keras, tegas dan tidak gaduh dalam berkomunikasi.

"Tidak usah jauh-jauh. Para menteri yang direshuffle kemarin oleh Presiden itu bagus-bagus. Saya justru menduga bila Anis Baswedan sengaja direshffle agar dapat menjadi lawan Ahok. Jokowi itu sadar bila Ahok bukan orang yang bisa dikontrol dan taat peraturan. Sebagus-bagusnya orang bekerja, kalau tanpa aturan dan tidak mau dikontrol ya susah," pungkasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5141 seconds (0.1#10.140)