Polda: Korban Tewas Kecelakaan Lalu Lintas Mudik 2016 Naik
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut selama digelarnya Operasi Ramadniya 2016 angka kecelakaan lalu lintas mengalami peningkatan. Meskipun Polda Metro Jaya sudah melakukan upaya preemtif, preventiv, dan represif untuk memgantisipasinya.
Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, sejak digelarnya Operasi Ramadniya 2016 sejak 30 Juni 2016 hingga 9 Juli 2016, tercatat terjadi 88 kasus kecelakan lalu lintas di jalanan."Jumlah korban meninggal dunia 11 orang, sedang korban dengan luka berat mencapai 37 orang," kata Budiyanto kepada wartawan, Minggu (10/7/2016).
Untuk korban luka ringan, lanjut Budiyanto sebanyak 62 orang dengan kerugian material mencapai Rp166 juta. Data tersebut tampak mengalami kenaikan dibandingkan pada 2015 lalu.
"Operasi yang sama dengan periode 2015 ini, tampak adanya peningkatan kecelakaan lalu lintas. Tahun lalu sebanyak 56 kasus kecelakaan, korban meninggal lima orang, luka berat 24, dan luka ringan 48 dengan kerugian Rp 90 juta-an," ujarnya.
Budiyanto menuturkan, kepolisian telah melakukan tiga upaya untuk menekan jumlah kecelakaan yang terjadi di jalanan, khususnya pada tiap menjelang Idul Fitri dan sesudahnya. Pertama melakukan upaya preemtif, yakni sosialisasi atau kampanye keselamatan berlalu lintas. Memberikan brosur-leaflate thd pengguna jalan untuk mematuhi ketentuan berlalu lintas.
Kedua upaya preventif dengan penempatan anggota pada titik rawan laka atau blackspot. Penempatan unit-unit laka pada tempat strategis. Ketiga upaya represif dengan melakukan penegakan hukum. Namun, ketidaktertiban pengemudi kendaraan bermotor sering kali menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas.
Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, sejak digelarnya Operasi Ramadniya 2016 sejak 30 Juni 2016 hingga 9 Juli 2016, tercatat terjadi 88 kasus kecelakan lalu lintas di jalanan."Jumlah korban meninggal dunia 11 orang, sedang korban dengan luka berat mencapai 37 orang," kata Budiyanto kepada wartawan, Minggu (10/7/2016).
Untuk korban luka ringan, lanjut Budiyanto sebanyak 62 orang dengan kerugian material mencapai Rp166 juta. Data tersebut tampak mengalami kenaikan dibandingkan pada 2015 lalu.
"Operasi yang sama dengan periode 2015 ini, tampak adanya peningkatan kecelakaan lalu lintas. Tahun lalu sebanyak 56 kasus kecelakaan, korban meninggal lima orang, luka berat 24, dan luka ringan 48 dengan kerugian Rp 90 juta-an," ujarnya.
Budiyanto menuturkan, kepolisian telah melakukan tiga upaya untuk menekan jumlah kecelakaan yang terjadi di jalanan, khususnya pada tiap menjelang Idul Fitri dan sesudahnya. Pertama melakukan upaya preemtif, yakni sosialisasi atau kampanye keselamatan berlalu lintas. Memberikan brosur-leaflate thd pengguna jalan untuk mematuhi ketentuan berlalu lintas.
Kedua upaya preventif dengan penempatan anggota pada titik rawan laka atau blackspot. Penempatan unit-unit laka pada tempat strategis. Ketiga upaya represif dengan melakukan penegakan hukum. Namun, ketidaktertiban pengemudi kendaraan bermotor sering kali menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas.
(whb)