Ini Asal Mula Pembangunan Masjid Istiqlal
A
A
A
JAKARTA - Masjid Istiqlal, seluruh warga Indonesia pasti mengetahui salah satu masjid kebanggaan negeri ini. Namun, tak banyak yang mengetahui sejarah masjid yang kerap dikunjungi sejumlah kepala negara saat datang ke Indonesia.
Sindonews beberapa waktu lalu berkesempatan mewawancara Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam untuk menggali sejarah pembangunan masjid tersebut.
Abu Hurairah Abdul Salam menjelaskan, pembangunan Masjid Istiqlal berawal dari kegundahan para tokoh agama Islam yang resah dengan belum adanya tempat ibadah bagi umat Muslim dengan kapasitas besar nan megah pada masa setelah kemerdekaan sekitar tahun 1950-an di Jakarta. Menteri Agama RI pertama saat itu KH Wahid Hasyim melontarkan ide pembangunan masjid itu bersama-sama dengan H Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir Sofwan serta 200 tokoh agama Islam.
Untuk segera mewujudkan rencana tersebut, para tokoh tersebut membuat sebuah yayasan bernama Yayasan Masjid Istiqlal. Menurut Abu, saat itu para tokoh ulama merundingkan konsep pembangunan Masjid Istiqlal di Gedung Deca Park di Lapangan Merdeka.
“Artinya Istiqlal dalam bahasa Arab adalah Merdeka. Kebetulan kondisinya saat itu negara kita telah merdeka. Bisa dibilang sebagai simbol kemerdekaan bangsa kita,” jelas Abu kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Abu melanjutkan, setelah terbentuk kepanitiaan untuk pembangunan Masjid Istiqlal, mereka pun menyerahkan konsep dan struktur kepanitiaan kepada Presiden Soekarno. Begitu melihat pemaparan terkait konsep pembangunan, Bung Karno langsung menyetujuinya.
“Bung Karno menyetujui, beliau itu kan seorang insinyur, maka beliau ditunjuk menjadi kepala bagian teknik dalam pembangunan Masjid Istiqlal,” ujar Abu.
Sindonews beberapa waktu lalu berkesempatan mewawancara Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Wisata Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam untuk menggali sejarah pembangunan masjid tersebut.
Abu Hurairah Abdul Salam menjelaskan, pembangunan Masjid Istiqlal berawal dari kegundahan para tokoh agama Islam yang resah dengan belum adanya tempat ibadah bagi umat Muslim dengan kapasitas besar nan megah pada masa setelah kemerdekaan sekitar tahun 1950-an di Jakarta. Menteri Agama RI pertama saat itu KH Wahid Hasyim melontarkan ide pembangunan masjid itu bersama-sama dengan H Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto dan Ir Sofwan serta 200 tokoh agama Islam.
Untuk segera mewujudkan rencana tersebut, para tokoh tersebut membuat sebuah yayasan bernama Yayasan Masjid Istiqlal. Menurut Abu, saat itu para tokoh ulama merundingkan konsep pembangunan Masjid Istiqlal di Gedung Deca Park di Lapangan Merdeka.
“Artinya Istiqlal dalam bahasa Arab adalah Merdeka. Kebetulan kondisinya saat itu negara kita telah merdeka. Bisa dibilang sebagai simbol kemerdekaan bangsa kita,” jelas Abu kepada Sindonews beberapa waktu lalu.
Abu melanjutkan, setelah terbentuk kepanitiaan untuk pembangunan Masjid Istiqlal, mereka pun menyerahkan konsep dan struktur kepanitiaan kepada Presiden Soekarno. Begitu melihat pemaparan terkait konsep pembangunan, Bung Karno langsung menyetujuinya.
“Bung Karno menyetujui, beliau itu kan seorang insinyur, maka beliau ditunjuk menjadi kepala bagian teknik dalam pembangunan Masjid Istiqlal,” ujar Abu.
(whb)