Jika Tol Jakarta-Cikampek Macet Total, Jasa Marga Akan Lakukan Ini
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek sudah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas mengantisipasi kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek pada puncak ataupun musim mudik Lebaran 2016 ini.
Humas PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto mengatakan, Puncak arus mudik akan terjadi mulai hari Jumat, 1 Juli 2016 mendatang. Pengelola jalan tol memprediksi jumlah lalu lintas kendaraan menuju Cikampek dari Gerbang Tol Cikarang Utama mencapai 120.000 lebih.
Jumlah ini meningkat sekitar 3% dibanding puncak mudik pada tahun lalu sekitar 119.000 kendaraan. Menurut Iwan, ada beberapa titik yang rawan mengalami kemacetan di antaranya, simpang susun Cikunir yang merupakan pertemuan tiga ruas jalan tol dari Jatiasih, Tanjung Priok, dan Jakarta.
”Apabila terjadi kepadatan di jalur itu, maka akan dilakukan buka tutup dari Tanjung Priok,” kata Iwan kepada wartawan, Rabu (29/6/2016). Sehingga, lanjut Iwan, nantinya akan diprioritaskan dari Jakarta maupun Jatiasih menuju ke Cikampek.
Selain itu, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas di Ramp 3 Cikunir melalui gerbang Jalan Tol Kalimalang 2 jika antrean telah mencapai Kilometer 40 (Jatiasih) Ruas JORR. Begitu pun jika kemacetan itu mengular ke kilometer 2 (Halim) ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dan Kilometer 3 (Pancoran) ruas Jalan Tol Dalam Kota, sejumlah langkah antitispasi telah disiapkan.
Untuk tempat istirahat yang rawan kemacetan, PT Jasa Marga telah mencatat tititik itu berada di kilometer 19, 33, 39, 50, dan 57 arah Cikampek.”Pengelola bakal melakukan sistem buka tutup apabila tempat peristirahatan tersebut sudah penuh,” ungkapnya.
Iwan juga mengimbau, agar pengguna jalan tol tidak mengandalkan tempat peristirahatan, dan pemudik menyiapkan stamina, bekal yang cukup, serta mengisi BBM di luar jalan tol.
Humas PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek Iwan Abrianto mengatakan, Puncak arus mudik akan terjadi mulai hari Jumat, 1 Juli 2016 mendatang. Pengelola jalan tol memprediksi jumlah lalu lintas kendaraan menuju Cikampek dari Gerbang Tol Cikarang Utama mencapai 120.000 lebih.
Jumlah ini meningkat sekitar 3% dibanding puncak mudik pada tahun lalu sekitar 119.000 kendaraan. Menurut Iwan, ada beberapa titik yang rawan mengalami kemacetan di antaranya, simpang susun Cikunir yang merupakan pertemuan tiga ruas jalan tol dari Jatiasih, Tanjung Priok, dan Jakarta.
”Apabila terjadi kepadatan di jalur itu, maka akan dilakukan buka tutup dari Tanjung Priok,” kata Iwan kepada wartawan, Rabu (29/6/2016). Sehingga, lanjut Iwan, nantinya akan diprioritaskan dari Jakarta maupun Jatiasih menuju ke Cikampek.
Selain itu, akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas di Ramp 3 Cikunir melalui gerbang Jalan Tol Kalimalang 2 jika antrean telah mencapai Kilometer 40 (Jatiasih) Ruas JORR. Begitu pun jika kemacetan itu mengular ke kilometer 2 (Halim) ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dan Kilometer 3 (Pancoran) ruas Jalan Tol Dalam Kota, sejumlah langkah antitispasi telah disiapkan.
Untuk tempat istirahat yang rawan kemacetan, PT Jasa Marga telah mencatat tititik itu berada di kilometer 19, 33, 39, 50, dan 57 arah Cikampek.”Pengelola bakal melakukan sistem buka tutup apabila tempat peristirahatan tersebut sudah penuh,” ungkapnya.
Iwan juga mengimbau, agar pengguna jalan tol tidak mengandalkan tempat peristirahatan, dan pemudik menyiapkan stamina, bekal yang cukup, serta mengisi BBM di luar jalan tol.
(whb)