Pengumpulan KTP Digaji, Teman Ahok Sebut Itu Biaya Operasional

Rabu, 22 Juni 2016 - 18:14 WIB
Pengumpulan KTP Digaji,...
Pengumpulan KTP Digaji, Teman Ahok Sebut Itu Biaya Operasional
A A A
JAKARTA - Teman Ahok menyebut, lima orang mantan Teman Ahok yang menuduh pihaknya itu mengumpulkan sejuta KTP untuk Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dibayar merupakan dusta belaka. Eks Teman Ahok itu melakukan dusta karena diancam organisasi masyarakat (Ormas) tak bertanggung jawab.

"Anggota DPR itu di bilang, dalam waktu 14 jam ke depan, akan ad berita heboh dari Teman Ahok. Kami pun mempertanyakan statmentnya itu, kok dia bisa tahu duluan akan ada kejadian seperti itu. Nah, ormas inilah yang ada hubungannya dengan dia," kata Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).

Meski demikian, Amalia mengakui, kalau kelima orang tersebut adalah mantan koleganya di Teman Ahok. Namun, mereka sudah dipecat.

"Kelima orang itu kami akui pernah gabung dengan Teman Ahok. Tapi, mereka bukan anggota yang mengurusi struktur pusat. Mereka ini sudah kami keluarkan karena mengumpulkan data KTP bermasalah," katanya.

Menurut Amalia, lima orang bekas Teman Ahok itu melakukan konferensi pers dan melakukan penuduhan terhadap Teman Ahok merupakan hal yang dibuat-buat. Pasalnya, kelima orang itu selain mengumpulkan data KTP bermasalah, mereka juga selalu berorientasi pada duit.

"Mereka barisan sakit ini yah kalau boleh saya bilang. Padahal sudah dibilang, kalau orientasinya gabung dengan kami itu uang, teman-teman relawan di lapangan akan mental. Sebab, kami itu bukan kasih gaji, tapi kasih biaya operasional. Kan tak mungkin kami tidak ganti usaha teman-teman di lapangan, kasihan mereka," tuturnya.

Amalia menerangkan, kalau kelima eks Teman Ahok itu menggelar konferensi pers karena dipaksa ormas. Ormas itu bahkan mengancam kelima orang itu jika tak memberikan keterangan bohong pada Rabu (22/6/2016) ini. Ormas itu berasal dari barisan Partai Politik yang dulu ikut mendukung Jokowi-Ahok.

"Kami dapat info akurat, kelima bekas Teman Ahok itu diancam ormas yang dahulu mendukung Jokowi-Ahok, Ormas ini di bawah parpol. Kelimanya itu diminta sebutkan dana yang diterima Teman Ahok. Padahal, kelimanya tidak tahu menahu. Jumlah posko saja dia tidak tahu," jelasnya.

Amalia menerangkan, kalau seragam yang dipakai oleh eks mantan Teman Ahok usai konferensi pers itu memanglah seragam Teman Ahok. Namun, kelimanya sudah dikeluarkan. Dalam mengumpulkan KTP, Teman Ahok memang memberikan target per minggu 150 KTP. Dengan begitu, jumlah KTP pun akan terkumpul sebanyak 1 juta KTP dalam jangka waktu setahun.

"1 juta KTP yang sudah kami publikasikan itu KTP tak bermasalah. Kami memang kasih terget, kalau tidak ada manajemen bagus dan disiplin, yah nanti sama saja bubar begituloh. Kami bahkan kasih surat tugas, Id Card, dan seragam untuk pengumpul KTP itu," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1486 seconds (0.1#10.140)