Diminta Jangan Plin-plan, Pengamat: Ahok Harus Punya Tekad Bulat
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi Chaniago menilai, tindakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ini penuh kebimbangan.
Beberapa hari yang lalu, meski terlihat serius untuk maju dengan jalur perseorangan, kini Ahok mulai goyah. Apalagi dengan masuknya Partai Golkar yang ikut-ikutan mendukungnya setelah Partai Nasdem dan Hanura.
"Apa yang menjadi kegalauan, harusnya hati Ahok bisa kuat dengan jalur independen," kata Pangi kepada Sindonews, Kamis (16/6/2016).
Pangi menjelaskan, harusnya Ahok bisa konsisten dengan pilihannya agar Teman Ahok bisa bekerja maksimal. Bukan membuang Teman Ahok begitu saja.
"Bulatkan tekad, jangan pikir panjang-panjang yang menimbulkan Teman Ahok berpikir apa-apa, akibat dari Ahok yang plin-plan seperti ini," tutupnya.
Perlu diketahui, Partai Golkar telah resmi memberi dukungan kepada Ahok untuk maju di Pilgub DKI 2017. Maka itu, hingga saat ini Ahok resmi didukung oleh tiga partai politik (parpol).
Sekadar diketahui, Partai Nasdem mempunyai lima kursi di DPRD DKI Jakarta, Partai Hanura 10 kursi, dan Partai Golkar sembilan kursi. Sehingga Ahok didukung oleh tiga partai yang memiliki total 24 kursi. Ini cukup agar Ahok bisa diusung melalui jalur parpol yang pada aturannya minimal memiliki 21 kursi dari parpol maupun gabungan parpol.
Beberapa hari yang lalu, meski terlihat serius untuk maju dengan jalur perseorangan, kini Ahok mulai goyah. Apalagi dengan masuknya Partai Golkar yang ikut-ikutan mendukungnya setelah Partai Nasdem dan Hanura.
"Apa yang menjadi kegalauan, harusnya hati Ahok bisa kuat dengan jalur independen," kata Pangi kepada Sindonews, Kamis (16/6/2016).
Pangi menjelaskan, harusnya Ahok bisa konsisten dengan pilihannya agar Teman Ahok bisa bekerja maksimal. Bukan membuang Teman Ahok begitu saja.
"Bulatkan tekad, jangan pikir panjang-panjang yang menimbulkan Teman Ahok berpikir apa-apa, akibat dari Ahok yang plin-plan seperti ini," tutupnya.
Perlu diketahui, Partai Golkar telah resmi memberi dukungan kepada Ahok untuk maju di Pilgub DKI 2017. Maka itu, hingga saat ini Ahok resmi didukung oleh tiga partai politik (parpol).
Sekadar diketahui, Partai Nasdem mempunyai lima kursi di DPRD DKI Jakarta, Partai Hanura 10 kursi, dan Partai Golkar sembilan kursi. Sehingga Ahok didukung oleh tiga partai yang memiliki total 24 kursi. Ini cukup agar Ahok bisa diusung melalui jalur parpol yang pada aturannya minimal memiliki 21 kursi dari parpol maupun gabungan parpol.
(mhd)