Terendam Banjir, Omzet Pedagang Ikan di Muara Baru Turun Drastis

Rabu, 08 Juni 2016 - 18:03 WIB
Terendam Banjir, Omzet Pedagang Ikan di Muara Baru Turun Drastis
Terendam Banjir, Omzet Pedagang Ikan di Muara Baru Turun Drastis
A A A
JAKARTA - Para pedagang pelelangan ikan di Muara Baru, Jakarta Utara mengaku omzetnya turun drastis sejak lokasi jualannya terendam banjir rob. Banjir pasang air laut atau air rob itu telah empat hari merendam kawasan itu.

"Omzet kami menurun drastis, dari 70% hingga 80%," kata Apang salah seorang pedagang pelelangan ikan di Muara Baru, Jakarta Utara, Rabu (8/6/2016). (Baca: Giant Sea Wall Solusi Utama Atasi Banjir Rob di Jakarta Utara)

Penyebab tuturnnya omzet tersebut lantaran para pembeli kesulitan untuk mencapai tempat pelelangan ikan di Muara Baru. Belum lagi bau menyengat, akibat banjir rob dan lumpur serta kotoran makin membuat pembeli enggan berbelanja ikan di Muara Baru.

"Pembeli juga jadi enggak pada datang. Ini sudah empat hari. Pemerintah cepat inilah tangani banjir gimana begitu. Jadi kalau ada rob jangan banjir kemari, karena omzet kami turun drastis," keluhnya.

Terlebih lagi, lanjut Apang, selama banjir, dirinya beserta pedagang lain harus menggunakan lilin untuk aktivitas sehari-hari. Hal tersebut terjadi lantaran pihak PLN memutuskan aliran listrik untuk menghindari adanya korsleting saat banjir rob melanda.

"Ini sudah hampir empat hari. Kami pakai lilin doang. Kalau dibilang sih gimana ya, saya juga namanya kami pedagang tinggal nunggu solusi pemerintah tolong dipercepat lah," pintanya.

Senada dengan Apang, Rendi yang juga pedagang ikan mengaku, omzet penjualannya turun. Selain omzet, bongkar muat ikan juga mengalami pemangkasan waktu yakni hanya selesai sampai pukul 22.00 WIB-23.00 WIB dari waktu normal pukul 01.00 WIB hingga 02.00 WIB dini hari.

"Untuk bongkar muat posisi pukul 11.00 WIB atau pukul 12.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Bahkan pelelangan selesai magrib seharusnya sampai pukul 01.00 WIB-02. 00 WIB, pas banjir hanya sampai pukul 22.00 WIB-23.00 WIB," kata Rendi.

Akibat kondisi tersebut, harga ikan di pelelangan ikan melonjak hampir tiga kali lipat. Pihaknya meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bertindak cepat untuk mengurangi banjir rob yang sudah empat hari.

"Ini pemasokkan makin dikit, harga jadi makin tinggi. Harga jual mahal bisa tiga kali lipat. Jadi sepi pembeli. Pemerintah segera ditanggulangi lah. Soalnya ini kan usaha kecil. Jangan sampai ini terlihat enggak ada apa apanya. Pemerintah bantu lah," pinta Rendi.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6335 seconds (0.1#10.140)