Banjir Rob, Kantor Polsek Muara Baru Terendam
A
A
A
JAKARTA - Banjir rob yang melanda kawasan Jakarta Utara semakin meluas, tak hanya di Kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan. Banjir juga melanda kawasan Muara Baru, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak tiga hari terakhir.
Bahkan, Markas Polsek Muara Baru pyun terendam banjir hingga membuat aktivitas di kantor tersebut lumpuh. Pantauan KORAN SINDO, banjir di kawasan Muara Baru bervariatif mulai dari 20 cm hingga setengah meter lebih, yang terparah banjir terjadi di Polsek Muara Buara.
Di kantor polisi itu genangan air hampir menggenangi sejumlah ruangan termasuk ruang tahanan. Petugas terpaksa harus mematikan Aliran listrik demi menghindari kejadian tak diinginkan. Komputer menjadi mati total, para polisi terpaksa menggunakan pompa diesel untuk menyedot genangan air yang menggenangi sejumlah ruangan.
Kondisi demikian membuat pelayanan yang ada praktis terganggu, setelah kantor polsek terisolir dengan banjir. Banyak warga tak dapat melakukan pelayanan setelah banjir membuat mereka mengurungkan niatnya untuk ke Polsek.
"Ya mau bagaimana lagi, kita enggak bisa apa-apa. Mau ke sana basah-basah, lebih baik kita tunda," ucap Lestari (28) warga setempat yang mengaku akan membuat laporan kehilangan, Selasa (7/6/2016).
Kapolsek Muara Baru AKP Mulyanto mengatakan sudah hampir tiga hari markasnya tergenang air.Aktivitas pelayanan menjadi terganggu, dan para anggota polisi dikerahkan untuk menguras genangan air.
Meski demikian, dibandingkan hari pertama banjir, Minggu 5 Juni 2016 lalu, air mulai berangsur surut."Kalau malam air menjadi naik, jadi kita mesti waspada siap-siap banjir," kata Mulyanto, Selasa (7/6/2016).
Untuk membantu pelayanan, Muryanto terpaksa menyiagakan satu perahu karet di jalanan menuju polsek. Langkah ini diambil untuk membantu warga yang melakukan pelayanan.
"Jadi kalau sekiranya butuh, kami mengantarkan mereka ke polsek, tapi ada pula yang kami arahkan ke Polres Tanjung Priok," tuturnya.
Bahkan, Markas Polsek Muara Baru pyun terendam banjir hingga membuat aktivitas di kantor tersebut lumpuh. Pantauan KORAN SINDO, banjir di kawasan Muara Baru bervariatif mulai dari 20 cm hingga setengah meter lebih, yang terparah banjir terjadi di Polsek Muara Buara.
Di kantor polisi itu genangan air hampir menggenangi sejumlah ruangan termasuk ruang tahanan. Petugas terpaksa harus mematikan Aliran listrik demi menghindari kejadian tak diinginkan. Komputer menjadi mati total, para polisi terpaksa menggunakan pompa diesel untuk menyedot genangan air yang menggenangi sejumlah ruangan.
Kondisi demikian membuat pelayanan yang ada praktis terganggu, setelah kantor polsek terisolir dengan banjir. Banyak warga tak dapat melakukan pelayanan setelah banjir membuat mereka mengurungkan niatnya untuk ke Polsek.
"Ya mau bagaimana lagi, kita enggak bisa apa-apa. Mau ke sana basah-basah, lebih baik kita tunda," ucap Lestari (28) warga setempat yang mengaku akan membuat laporan kehilangan, Selasa (7/6/2016).
Kapolsek Muara Baru AKP Mulyanto mengatakan sudah hampir tiga hari markasnya tergenang air.Aktivitas pelayanan menjadi terganggu, dan para anggota polisi dikerahkan untuk menguras genangan air.
Meski demikian, dibandingkan hari pertama banjir, Minggu 5 Juni 2016 lalu, air mulai berangsur surut."Kalau malam air menjadi naik, jadi kita mesti waspada siap-siap banjir," kata Mulyanto, Selasa (7/6/2016).
Untuk membantu pelayanan, Muryanto terpaksa menyiagakan satu perahu karet di jalanan menuju polsek. Langkah ini diambil untuk membantu warga yang melakukan pelayanan.
"Jadi kalau sekiranya butuh, kami mengantarkan mereka ke polsek, tapi ada pula yang kami arahkan ke Polres Tanjung Priok," tuturnya.
(whb)