Pedagang Bunga Laris Manis Diserbu Peziarah
A
A
A
JAKARTA - Tradisi berziarah sebelum bulan Ramadhan tiba membuat rezeki pedagang bunga melimpah. Seperti pedagang bunga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Ani (40), salah seorang pedagang bunga di TPU Bivak mengatakan, sudah sejak pagi dagangannya laris manis.
"Ramai ya alhamdulillah. Sudah enggak kehitung karena sudab banyak," kata Ani saat berbincang dengan Sindonews, Minggu (5/6/2016).
Per dua kantong bunga yang terdiri dari bunga mawar, kenanga, melati, pandan dan lainnya, Ani menjual Rp15.000. "Air mawar juga harganya segitu Rp15.000 per botol," jelasnya.
Namun, menurut Ani, ia harus menyetorkan pendapatannya itu kepada sang juragan yang memberikan modal awal berdagang.
"Saya mah cuma jaga saja. Nanti biasanya diputer, kadang di sini kadang di sana tergantung bagaimana bosnya nyuruh," tutupnya.
Para peziarah pun tak sungkan untuk membeli dua plastik bunga beserta air bunga mawar. "Ya mas mending beli saja setahun sekali ini kan daripada bawa-bawa dari rumah rempong euy," ujar Nani Suharini (35).
Ani (40), salah seorang pedagang bunga di TPU Bivak mengatakan, sudah sejak pagi dagangannya laris manis.
"Ramai ya alhamdulillah. Sudah enggak kehitung karena sudab banyak," kata Ani saat berbincang dengan Sindonews, Minggu (5/6/2016).
Per dua kantong bunga yang terdiri dari bunga mawar, kenanga, melati, pandan dan lainnya, Ani menjual Rp15.000. "Air mawar juga harganya segitu Rp15.000 per botol," jelasnya.
Namun, menurut Ani, ia harus menyetorkan pendapatannya itu kepada sang juragan yang memberikan modal awal berdagang.
"Saya mah cuma jaga saja. Nanti biasanya diputer, kadang di sini kadang di sana tergantung bagaimana bosnya nyuruh," tutupnya.
Para peziarah pun tak sungkan untuk membeli dua plastik bunga beserta air bunga mawar. "Ya mas mending beli saja setahun sekali ini kan daripada bawa-bawa dari rumah rempong euy," ujar Nani Suharini (35).
(mhd)