Tanggul Jebol, Kawasan Penjaringan Tergenang

Jum'at, 03 Juni 2016 - 23:23 WIB
Tanggul Jebol, Kawasan Penjaringan Tergenang
Tanggul Jebol, Kawasan Penjaringan Tergenang
A A A
JAKARTA - Tak kuat menahan gelombang pasang laut, kawasan utara Jakarta, Kecamatan Penjaringan mulai direndam air. Kejadian itu, membuat aktifitas warga menjadi lumpuh.

Menurut seorang saksi mata, Putu Wijaya, 26, mengatakan dirinya baru sadar air menggenang setelah hendak pulang dari rumah temannya di dekat komplek kawasan Pantai Mutiara, Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara.

"Pokonya disini mah ngga terlalu parah, paling semata kaki, ngga tau di dekat laut, kayanya parah," jelas Putu dihubungi KORAN SINDO, Jumat (3/5/2016) malam.

Putu menjabarkan saking parahnya kawasan yang terendam, sejumlah aliran listrik sampai dimatikan. Kondisi gelap gulita tanpa penerangan hampir terjadi di kawasan itu. Namun demikian dua bangunan tinggi, yakni diduga Apartement Mutiara dan Apartement Reggata hampir terlihat kondisi sedikit terang. "Tapi ngga kaya terang kaya biasanya," tuturnya.

Akibat genangan air dikawasan itu membuat lalu lintas semakin padat, sejumlah warga mulai mengalihkan kendaraan ke tempat yang lebih tinggi. Termasuk sejumlah warga pemukiman yang mengeluarkan kendaraan jenis sedan dan memenuhi kawasan jalan Pluit Raya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun KORAN SINDO, genangan air yang mengenang di kawasan pantai mutiara membuat akses menjadi lumpuh. Apartement Regatta, yang lokasinya hanya beberapa meter dari bibir laut menjadi terendam parah. Begitupun dengan bangunan lainnya, seperti restoran dapur seafood, apartement pantai mutiara, tower bunaken hingga Taman Sari Royal Herritage spa tak luput dari rendaman air laut.

Kepala Dinas Tata Air Jakarta, Teguh Hendriyawan mengaku masih melakukan pengecekan di kawasan itu. Namun dari laporan anggotanya, ia menduga apa yang terjadi karena tak kuatnya tinggi air menahan gelombang pasang laut, hingga menyebabkan jebolnya tanggul dan jembatan.

"Besok kalau sudah surut akan kita langsung sheet pile," ucap Teguh.

Dari laporan melalui anggota PU Air, ia memperkirakan banjir yang terjadi di kawasan pantai mutiara itu terjadi pada pukul 20.30 WIB. Namun untuk lebih pasti kawasan mana saja yang terisolir, Teguh sendiri masih melakukan pengecekan.

"Jadi masih simpang siur," jawabnya.

Pernyataan berbeda justru dilontarkan oleh Lurah Penjaringan, Suranta yang menampik akan jebolnya tanggul. Menurut dia, genangan tersebut diakibatkan permukaan air laut meningkat dan terjangan ombak membuat jalan di kawasan warga tergenang air.

"Tidak parah kok, sebenarnya itu karena ombaknya besar tuh mas, terus merembes ke jalan. Gak ada tanggul jebol kok. Bohong itu mas," jelas dia.

Ia kembali menegaskan, genangan tersebut terjadi di kawasan Muara Baru, Jalan Muara Baru Gedung Pompa, Penjaringan, Jakarta Utara. Pihaknya sudah mengerahkan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan instansi terkait untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.

"Jadi saya tegaskan, tidak ada tanggul jebol, ombaknya saja yang tinggi dan juga permukaan air laut sedang pasang. Anggota saya coba mengecek ke sana. Tinggi ombak bisa 2,5 meter dari daratan. Genangannya kena di gang-gang kecil kok," ungkapnya.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona menyakini banjir yang merendam kawasan Pantai Mutiara bukan karena jebolnya tanggul, melainkan luapan air laut yang pasang dan melebihi tingginya tanggul sekitar 50 centimeter.

"Listrik kawasan itu sudah dimatikan," ucapnya.

Menjaga area tersebut, Bolly menegaskan pihaknya telah menerjunkan sejumlah polisi dari Polsek Penjaringan dengan Polres Jakarta Utara ke kawasan itu, termasuk menjaga kawasan bibir pantai menjaga dari warga yang hanyut.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3944 seconds (0.1#10.140)