Antisipasi PMKS, Pengelola Masjid Istiqlal Gandeng Tiga Pilar
A
A
A
JAKARTA - Pengelola Masjid Istiqlal Jakarta telah mengantisipasi adanya para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) dengan menggandeng tiga pilar TNI, Polri dan Satpol PP. Nantinya sejak hari pertama puasa hingga Hari Raya Idul Fitri, aparat gabungan tersebut akan bekerja sama memberikan rasa aman dan nyaman terhadap para jamaah.
Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, hal tersebut dikarenakan banyak jamaah yang mengeluh selama Ramadhan, para PMKS khususnya pengemis meminta-minta kepada para jamaah yang datang ke masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Kami malu mendengar banyak pengemis, ada juga jamaah yang kehilangan barang berharganya untuk itu kami bekerja sama dengan instansi terkait guna memberikan rasa aman kepada para jamaah," kata Abu kepada Sindonews, Kamis 2 Juni 2016.
Abu melanjutkan, sejak hari pertama puasa, pihaknya telah memperbolehkan kepada jamaah untuk melakukan ibadah di masjid (Itikaf) namun tidak dikoordinir oleh pengelola Masjid.
"Itikaf atau berdiam diri untuk ibadah di masjid kita buka sejak hari pertama, namun kami imbau jamaah untuk tetap mejaga kebersihan dan ketertiban. Jangan lagi jemur-jemur pakaian sembarangan," tegasnya.
Selama Ramadhan, pihak pengelola akan menyediakan sebanyak 3.000 porsi santapan untuk berbuka puasa atau takjil. Di 10 hari terakhir Ramadhan pihaknya juga akan memberikan 1.000 paket santap sahur. Dia menjelaskan, kegiatan lainnya yang akan dikerjakan selama bulan Ramdhan di Masjid Istiqlal yakni, salat Tarawih berjamaah, pesantren kilat, pengumpulan dan penyaluran zakat infak sodakoh, tausyiah Ramadhan dan juga penampilan qori-qoriah baik dari dalam maupun luar negeri.
"Pokoknya tahun ini kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah dan pengunjung Masjid Istiqlal. Masjid ini terbuka bagi siapa saja tidak terpaku suku ras dan agama tertentu. Silakan saja hadir dengan senang hati kami akan sambut," tuturnya.
Kepala Bagian Protokol dan Pelayanan Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan, hal tersebut dikarenakan banyak jamaah yang mengeluh selama Ramadhan, para PMKS khususnya pengemis meminta-minta kepada para jamaah yang datang ke masjid terbesar se-Asia Tenggara itu.
"Kami malu mendengar banyak pengemis, ada juga jamaah yang kehilangan barang berharganya untuk itu kami bekerja sama dengan instansi terkait guna memberikan rasa aman kepada para jamaah," kata Abu kepada Sindonews, Kamis 2 Juni 2016.
Abu melanjutkan, sejak hari pertama puasa, pihaknya telah memperbolehkan kepada jamaah untuk melakukan ibadah di masjid (Itikaf) namun tidak dikoordinir oleh pengelola Masjid.
"Itikaf atau berdiam diri untuk ibadah di masjid kita buka sejak hari pertama, namun kami imbau jamaah untuk tetap mejaga kebersihan dan ketertiban. Jangan lagi jemur-jemur pakaian sembarangan," tegasnya.
Selama Ramadhan, pihak pengelola akan menyediakan sebanyak 3.000 porsi santapan untuk berbuka puasa atau takjil. Di 10 hari terakhir Ramadhan pihaknya juga akan memberikan 1.000 paket santap sahur. Dia menjelaskan, kegiatan lainnya yang akan dikerjakan selama bulan Ramdhan di Masjid Istiqlal yakni, salat Tarawih berjamaah, pesantren kilat, pengumpulan dan penyaluran zakat infak sodakoh, tausyiah Ramadhan dan juga penampilan qori-qoriah baik dari dalam maupun luar negeri.
"Pokoknya tahun ini kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah dan pengunjung Masjid Istiqlal. Masjid ini terbuka bagi siapa saja tidak terpaku suku ras dan agama tertentu. Silakan saja hadir dengan senang hati kami akan sambut," tuturnya.
(mhd)