Demo Mikrolet 44, Kadishub DKI: Semua Sudah Beres
A
A
A
JAKARTA - Aksi demo yang dilakukan oleh sopir M44 jurusan Kampung Melayu - Karet ditengarai karena mereka menolak ditertib. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta sendiri berdalih, terpaksa menertibkan karena toleransi yang diberikan petugas dilangggar.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan jika pihaknya telah memberikan toleransi kepada sopir mikrolet. Namun kenyataannya yang ada di lapangan, toleransi itu dilanggar.
"Kita sudah beri toleransi hanya 10 unit mikrolet yang boleh menunggu penumpang yang turun di Stasiun Tebet, tapi kenyataannya bisa lebih sampai 20 unit. Mereka minta toleransi ya enggak bisa lah," ujar Andri kepada Sindonews, Kamis (26/5/2016).
Mantan Camat Jatinegara itu mengaku sering memberi peringatan namun diindahkan sehingga kemarin diderek 10 unit mikrolet. Lebih lanjut, Andri mengatakan ini bentuk dari keluhan masyarakat kepada Dishub DKI.
"Terkadang mereka ngetem itu di depan toko jadi ini yang sering dikeluhkan, nutup pintu yang lain. Padahal kami sudah bikin batas yang jelas," tukasnya. (Baca: Ogah Ditertibkan, Puluhan Angkot Blokade Jalan KH Abdullah Syafei)
Saat ini Andri mengaku pihaknya dan sopir mikrolet M44 sudah membuat surat pernyataan untuk tidak melewati batas yang sudah ditentukan oleh Dishub. "Sudah beres semua, surat pernyataan harus dibatas yang ada itu saja," tukasnya.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta Andri Yansyah menjelaskan jika pihaknya telah memberikan toleransi kepada sopir mikrolet. Namun kenyataannya yang ada di lapangan, toleransi itu dilanggar.
"Kita sudah beri toleransi hanya 10 unit mikrolet yang boleh menunggu penumpang yang turun di Stasiun Tebet, tapi kenyataannya bisa lebih sampai 20 unit. Mereka minta toleransi ya enggak bisa lah," ujar Andri kepada Sindonews, Kamis (26/5/2016).
Mantan Camat Jatinegara itu mengaku sering memberi peringatan namun diindahkan sehingga kemarin diderek 10 unit mikrolet. Lebih lanjut, Andri mengatakan ini bentuk dari keluhan masyarakat kepada Dishub DKI.
"Terkadang mereka ngetem itu di depan toko jadi ini yang sering dikeluhkan, nutup pintu yang lain. Padahal kami sudah bikin batas yang jelas," tukasnya. (Baca: Ogah Ditertibkan, Puluhan Angkot Blokade Jalan KH Abdullah Syafei)
Saat ini Andri mengaku pihaknya dan sopir mikrolet M44 sudah membuat surat pernyataan untuk tidak melewati batas yang sudah ditentukan oleh Dishub. "Sudah beres semua, surat pernyataan harus dibatas yang ada itu saja," tukasnya.
(ysw)