Psikolog: Pembunuhan Enno Tidak Termasuk Kenakalan Remaja

Kamis, 19 Mei 2016 - 22:05 WIB
Psikolog: Pembunuhan Enno Tidak Termasuk Kenakalan Remaja
Psikolog: Pembunuhan Enno Tidak Termasuk Kenakalan Remaja
A A A
DEPOK - Psikolog Universitas Indonesia menilai pemerkosaan yang berujung pembunuhan sadis terhadap Enno Parihah (18) di Tangerang bukan kenakalan remaja kendati pelakunya masih remaja dan ada yang di bawah umur.

Psikolog Universitas Pancasila (UP) Aully Grashinta menilai, pelaku bisa dijerat hukuman mati. Alasannya, apa yang dilakukan pelaku bukanlah dorongan anak-anak tetapi lebih pada dorongan seksual.

"Dan dorongan membunuhnya juga bukan karena dorongan anak-anak tetapi sama dengan orang dewasa," kata Shinta ketika dihubungi, Kamis (19/5/2016).

Dia mengkritisi definisi batasan umur anak-anak dalam hukum di Indonesia. Karena dilihat dari perkembangan zaman saat ini, batas usia remaja sekarang sudah semakin cepat. Bahkan usia 10 tahun pun saat ini sudah mulai memasuki masa puber.

Dengan kondisi pendidikan yang memprihatinkan maka sangat mudah membuat remaja lebih cepat tumbuh dari usia yang seharusnya.

"Pertumbuhan fisik tidak didampingi dengan kematangan emosional yang seharusnya. Ditambah lagi, orangtua juga tidak punya bekal cukup untuk mendidik anak dengan benar," ungkapnya.

Belakangan, tindakan agresif pelaku kejahatan semakin sadis. Shinta menilai hal itu karena cara pengambilan keputusan pada diri pelaku yang semakin sempit.
Penyelesaian masalah kerap diambil dengan cara kekerasan dan seolah tidak ada pilihan lain. Hal semacam itulah yang kemudian dipelajari oleh pelaku kejahatan.

"Rasa empati, sayang, menghormati terhadap orang lain atau bahkan rasa berdosa sudah tidak tertanam," katanya.

Kendati pelaku pembunuhan Enno masih ada yang berusia anak-anak, namun jalur hukum tetap menjadi rekomendasi. Bahkan, pelaku bisa dijerat pasal berlapis yaitu pemerkosaan dan pembunuhan.

Menurutnya, apa yang dilakukan terhadap Enno bukanlah termasuk dalam kenakalan remaja (juvenile deliquency). "Ini pidana murni karena didorong oleh keinginan orang dewasa (seksual)," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6481 seconds (0.1#10.140)