Begini Cara Polisi Mengungkap Pembunuhan Sadis Enno

Selasa, 17 Mei 2016 - 16:29 WIB
Begini Cara Polisi Mengungkap Pembunuhan Sadis Enno
Begini Cara Polisi Mengungkap Pembunuhan Sadis Enno
A A A
JAKARTA - Hanya dalam tempo beberapa hari polisi berhasil mengungkap pembunuhan sadis yang menimpa karyawati pabrik plastik Enno Parihah (19) di mess karyawan. Tiga tersangka berhasil ditangkap, salah satunya adalah pacar korban yang masih belia.

Ketiga pembunuh Enno Parihah (19), yang ditangkap, yakni RAR alias Arif, RAI alias Alim, dan IH alias Imam. Ketiga tersangka mengaku tak saling mengenal dan baru bertemu di mess tempat korban bekerja.

Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti mengatakan, lokasi pembunuhan dan pemerkosaan Enno itu berada di messan perempuan, tepatnya di kamar yang dihuni Enno. Disamping mess perempuan, terdapat mess laki-laki yang juga dihuni salah satu pelaku, yakni Arif.

Pertama kali melakukan penyelidikan, polisi memetakan ada tiga dugaan skenario yang dilakukan pelaku. Sebab, mess yang berjumlah 19 kamar dan dihuni 22 orang itu hanya bisa dimasuki orang apabila pintu gerbangnya dibuka dari dalam lokasi mess.

"Skenario pertama, pelaku pembunuh Enno itu merupakan orang dalam mess, kedua pelaku orang luar yang bekerja sama dengan orang dalam, dan ketiga orang luar yang dibukakan pintu gerbangnya oleh korban," ujarnya pada wartawan, Selasa (17/5/2016).

Faktanya, kata Krishna, pelaku itu merupakan orang luar yang dibukakan pintu gerbangnya oleh korban. Kejadian pun berawal saat pelaku mengunjungi mess korban sekadar main-main belaka.

Saat itu, korban membukakan pintu gerbang mess agar Alim dapat masuk. Sedang saat itu, suasana di mess tampak cukup sepi. Semua pintu mess tertutup kecuali kamar korban. (Baca: Ini Pria yang Tega Memasukkan Cangkul ke Tubuh Enno)

"Sebelumnya, korban dengan Alim sudah bertemu dan berkenalan serta meminta kontak korban, saat kenalan korban mengaku bernama Indah. Lalu saat hari kejadian, pelaku yang baru bermain Play Station (PS) itu datang ke tempat korban. Diberitahu kalau pintu gerbangnya sudah dibukakan tinggal masuk saja," jelasnya, Selasa (17/5/2016).

Saat sudah berada di dalam kamar, kata Krishna, keduanya pun saling berbincang hingga akhirnya Alim mengajak korban untuk berhubungan intim.

Keduanya bahkan sempat berciuman hingga akhirnya korban menolak disetubuhi lantaran takut hamil. Gagal melancarkan niat busuknya, Alim pun pergi ke luar menenangkan diri dengan cara menghisap rokok.

"Saat itu, datang Arif yang ternyata bekerja di pabrik yang sama juga dengan korban. Arif tanya ngapain kamu disini, siapa kamu? Tak lama lagi datang Imam, dan menanyakan hal yang sama. Ketiganya kan mengaku tak saling kenal. Setelah berbicara panjang lebar, ketiganya masuk akhirnya ke kamar korban," tuturnya.

Tanpa panjang lebar, papar Krishna, pelaku lansung membekap korban sampai pingsan, lantas pelaku Arif memperkosa korban dalam kondisi tak sadarkan diri. Sedang Imam yang saat itu memegangi tubuh korban menyuruh Arif mencari pisau usai memperkosa korban.

"Arif keluar cari pisau enggak ketemu, dia hanya menemukan cangkul. Lalu, Arif disuruh mencangkul korban dan dimasukan ke dalam kemaluan korban, pakai kaki juga didorong hingga masuk lebih dalam ke tubuh korban," ungkapnya.

Setelah puas menghabisi nyawa korban, tambah Krishna, ketiga pelaku itu pergi meninggalkan korban begitu saja. Sejumlah barang korban pun dibawa pelaku. Hingga akhirnya, pelaku berhasil dibekuk polisi.

"Korban ini orang yang disukai banyak orang. Pelaku ini termasuk orang yang ditolak korban semua. Ada perbincangan ketiga pelaku itu dengan korban di handphone korban," tutupnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5728 seconds (0.1#10.140)