Ceburkan Diri ke Danau Buatan, 3 Pelajar SD Tewas

Selasa, 17 Mei 2016 - 15:50 WIB
Ceburkan Diri ke Danau...
Ceburkan Diri ke Danau Buatan, 3 Pelajar SD Tewas
A A A
BEKASI - Tiga dari enam pelajar kelas VI SD tewas tenggelam setelah menceburkan diri ke danau buatan di Perumahan Segarjaya, Tarumajaya, Bekasi pada Senin 16 Mei 2016 petang kemarin. Ketiga korban yang tewas itu adalah Ramadhani (12), Febry Agustin (12), dan Ilham (12), sedangkan yang selamat Rieke Rahmayani (12), Danar (12), dan Indra (12).

"Ketiga korban tewas sudah dikebumikan," kata Asmawi (34), seorang saksi mata di Bekasi. (Baca: Dua Bocah Tenggelam di Lubang Galian Tambang Ilegal)

Asmawi mengatakan, kejadian nahas itu berawal saat keenam bocah tersebut bermain di pinggir danau pasca hujan. Saat itu, sandal mereka kotor. Mereka lalu beranjak ke tepi danau dengan niat membersihkan sandalnya.

Tak disangka, setibanya di tepi danau Ramadhani mendadak menceburkan diri ke danau dengan diikuti lima rekan yang lainnya. Mereka tak menyadari, bahwa danau tersebut dalam dengan kedalaman tujuh meter. Korban tewas yang tak bisa berenang itu, kemudian berteriak meminta bantuan.

Bahkan, rekan korban, Rieke dan Indra sudah membantunya tapi karena tenaganya tak kuat akhirnya mereka naik ke tepi danau untuk meminta bantuan warga. Salah satu bocah bernama Danar juga ikut naik ke tepi danau. Ketiga bocah itu selamat karena bisa berenang di kolam. "Sementara tiga bocah lagi tenggelam karena tak bisa berenang," ujarnya.

Mendengar teriakan ketiga bocah, warga langsung bergegas ke lokasi. Dengan alat seadanya, mereka akhirnya berhasil dievakuasi dari danau itu pada malam hari. Sayangnya kondisinya sudah tewas mengenaskan.

Kapolsek Tarumajaya, AKP James Silitonga mengatakan, warga sudah membawa ketiga bocah itu ke Rumah Sakit Tarumajaya di Kampung Bali, Desa Pantai Makmur, Kabupaten Bekasi. Namun sayang, karena kehabisan oksigen dan paru-parunya telah dipenuhi air ketiganya tewas.

"Kejadian ini murni karena korban tak bisa berenang, sehingga mereka tenggelam beberapa saat setelah menceburkan diri ke danau," ungkapnya.

Menurut dia, berdasarkan pemeriksaan terhadap tubuh korban, polisi tidak menemukan tanda kekerasan di tubuhnya. Maka itu, kata dia, polisi menyimpulkan kematian mereka akibat tak memiliki keahlian berenang ketika berada di danau.

"Jenazah sudah dibawa pihak keluarga untuk dimakamkan dan mereka menolak jenazahnya untuk diautopsi," katanya.

James mengaku, di lokasi memang tak dipasangi pagar pembatas, sehingga orang leluasa bermain di tepi danau. Sehingga, petugas meminta orangtua untuk selalu mengawasi anaknya saat bermain. Apalagi bila mereka bermain di tempat yang pengawasan cukup ekstra seperti danau, sungai, air terjun dan sebagainya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1145 seconds (0.1#10.140)