Kesal Dipanggil Cabe-cabean, Siswi SD Didorong ke Sumur
A
A
A
TANGERANG - Seorang siswi kelas 3 SD di Kabupaten Tangerang, berinisial N dibunuh lantaran memanggil A, siswi SMK cabe-cabean. Korban yang masih berusia delapan tahun itu tewas di tangan A dengan cara didorong ke dalam sumur.
Lidah memang tak bertulang, maka itu harus pandai-pandai menjaganya agar tidak berujung petaka seperti N, siswi kelas 3 SD di Kabupaten Tangerang dibunuh lantaran suka memaki orang. Korban yang masih berusia delapan tahun itu tewas lantaran pernah mengejek A, siswi SMK yang rumahnya berdekatan dengan sekolah N.
"Jadi motif lainnya selain karena ingin memiliki anting, pelaku sudah sakit hati kepada korban N ini suka memanggil dia (A) cabe-cabean," kata Kasat Reksrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko di Tangerang, Selasa 10 Mei 2016.
Karena menaruh dendam itu, A kemudian merencanakan peristiwa yang terbilang sadis. Adapun kronologis kejadian tersebut, yakni A pada pagi hari Senin 9 Mei kemarin menjemput korban yang sedang bermain bekel.
Sesampai di area galian, atau di sekitar Desa Ranca Kepala, pelaku mempreteli anting korban. Setelah itu korban didorong ke sumur galian yang dalamnya sekitar empat meter.
Kemudian pelaku teriak minta tolong kepada warga. Namun karena terlalu dalam N meninggal akibat tenggelam.
"Pelaku memang pernah memakai rok pendek di rumahnya, itu karena pelaku ada di rumah yang berdekatan dengan sekolah. Jadi karena pernah pakai rok pendek disebut cabe-cabean, sedangkan soal anting pelaku memang kondisi perekonomian keluarganya bisa dikatakan minim," bebernya.
Lidah memang tak bertulang, maka itu harus pandai-pandai menjaganya agar tidak berujung petaka seperti N, siswi kelas 3 SD di Kabupaten Tangerang dibunuh lantaran suka memaki orang. Korban yang masih berusia delapan tahun itu tewas lantaran pernah mengejek A, siswi SMK yang rumahnya berdekatan dengan sekolah N.
"Jadi motif lainnya selain karena ingin memiliki anting, pelaku sudah sakit hati kepada korban N ini suka memanggil dia (A) cabe-cabean," kata Kasat Reksrim Polresta Tangerang, Kompol Gunarko di Tangerang, Selasa 10 Mei 2016.
Karena menaruh dendam itu, A kemudian merencanakan peristiwa yang terbilang sadis. Adapun kronologis kejadian tersebut, yakni A pada pagi hari Senin 9 Mei kemarin menjemput korban yang sedang bermain bekel.
Sesampai di area galian, atau di sekitar Desa Ranca Kepala, pelaku mempreteli anting korban. Setelah itu korban didorong ke sumur galian yang dalamnya sekitar empat meter.
Kemudian pelaku teriak minta tolong kepada warga. Namun karena terlalu dalam N meninggal akibat tenggelam.
"Pelaku memang pernah memakai rok pendek di rumahnya, itu karena pelaku ada di rumah yang berdekatan dengan sekolah. Jadi karena pernah pakai rok pendek disebut cabe-cabean, sedangkan soal anting pelaku memang kondisi perekonomian keluarganya bisa dikatakan minim," bebernya.
(mhd)