Buwas: WNA yang Jadi Bandar dan Pengedar Tak Konsumsi Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso menyebut mustahil para WNA yang menjadi bandar dan pengedar mengonsumsi narkoba. Mereka menurut jenderal bintang tiga itu sangat paham akan bahaya yang ditimbulkan dari barang jualannya itu sehingga memilih untuk tidak menggunakan.
“Kalau namanya pengedar dari warga negara asing (WNA) pasti dia tidak akan gunakan, sama sekali dia tidak mau,” ujar pria yang akrab disapa Buwas itu di kantornya Jalan MT Haryono Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Penjelasan Buwas ini dipertegas dengan pengakuan dua tersangka WNA asal Taiwan yang ditangkap petugas BNN baru-baru ini. Keduanya yang diamankan dengan barang bukti 12 kilogram sabu itu mengaku memang tidak pernah mengonsumsi barang haram ini.
“Tuh kan dianya sendiri saja tidak mau, Mereka tahu ini racun dan tujuannya untuk membunuh warga negara Indonesia,” kata Buwas.
Berbeda dengan pengedar dari Indonesia, Buwas mengatakan banyak diantara mereka yang terbukti positif menggunakan narkoba. Ini tidak lepas dari latar belakang mereka yang terlebih dahulu menjadi pengguna dan beralih sekaligus menjadi pengedar untuk mencukupi kebutuhannya. “Kalau yang WNI positif (tes urine), WNA tidak,” jelas Buwas.
Buwas pun berharap masyarakat dapat mengerti dan memahami bahaya narkoba. Sebab Indonesia hanyalah pasar yang coba diracuni terus menerus oleh para bandar. “Misi bandar asing memang membunuh WNI,” pungkasnya.
“Kalau namanya pengedar dari warga negara asing (WNA) pasti dia tidak akan gunakan, sama sekali dia tidak mau,” ujar pria yang akrab disapa Buwas itu di kantornya Jalan MT Haryono Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Penjelasan Buwas ini dipertegas dengan pengakuan dua tersangka WNA asal Taiwan yang ditangkap petugas BNN baru-baru ini. Keduanya yang diamankan dengan barang bukti 12 kilogram sabu itu mengaku memang tidak pernah mengonsumsi barang haram ini.
“Tuh kan dianya sendiri saja tidak mau, Mereka tahu ini racun dan tujuannya untuk membunuh warga negara Indonesia,” kata Buwas.
Berbeda dengan pengedar dari Indonesia, Buwas mengatakan banyak diantara mereka yang terbukti positif menggunakan narkoba. Ini tidak lepas dari latar belakang mereka yang terlebih dahulu menjadi pengguna dan beralih sekaligus menjadi pengedar untuk mencukupi kebutuhannya. “Kalau yang WNI positif (tes urine), WNA tidak,” jelas Buwas.
Buwas pun berharap masyarakat dapat mengerti dan memahami bahaya narkoba. Sebab Indonesia hanyalah pasar yang coba diracuni terus menerus oleh para bandar. “Misi bandar asing memang membunuh WNI,” pungkasnya.
(sms)