Daop 1 Percepat Pembangunan Kereta Bandara
A
A
A
JAKARTA - Daerah operasional (Daop) 1 PT KAI mengaku tengah mempercepat pembangunan kereta bandara. Sejumlah target yang dahulu direncanakan akan selesai pada tahun depan, mulai di kebut demi mempercepat agar kereta dapat beroperasi di akhir Desember 2016 nanti.
Manager Senior Coorporate Communication Daop 1 PT KAI, Bambang S Prayitno mengatakan, saat percepatan pembangunan telah dilakukan oleh pihaknya terhadap transportasi baru itu. Selain membangunan double track jalur kereta dari kawasan Stasiun Bandara ke Stasiun Tanah Tinggi, Tangerang. Dua stasiun pun telah disiapkan.
"Di Jakarta kami akan bangun Stasiun Sudirman baru, sementara di bandara, sudah ada pembangunan stasiun bandara oleh pihak Angkasapura II," ucap Bambang ketika dikonfirmasi, Jumat 22 April 2016. (Baca: Kereta Bandara Soekarno-Hatta Ditarget 2017)
Saat ini, kata Bambang, pembangunan kereta bandara telah memasuki tahap baru. Pembangunan double track telah mencapai 30-40%, sementara pembebasan lahan telah mencapai sekitar 58%. Sedangkan pembangunan stasiun Sudirman baru yang jaraknya hanya kurang dari 500 meter dari stasiun Sudirman lama masih dalam proses, setelah lahan dikawasan itu sudah di bebaskan dan dibayarkan ganti ruginya.
"Yah semoga saja tahun ini semua telah selesai, kami optimis, tahun bisa digunakan," ucap Bambang.
Tak hanya membangun dua stasiun baru, beberapa stasiun lainnya, yakni, Manggarai, Tanah Abang, Duri dan Batu Ceper telah dikembangkan. Rencananya di beberapa stasiun itu, beberapa peron akan ditambah demi menampung kereta menuju bandara agar nantinya tidak saling rebut dengan Kereta Commuter Jakarta (KCJ) yang telah lebih ada.
Bambang melanjutkan, di pembangunan kereta bandara, tidak hanya melibatkan Daop 1 dan PT KAI, sejumlah intansi seperti pemerintah pusat yang di wakili oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemda Provinsi Banten, Pemkot Tangerang, dan PT Railink dilibatkan dari pembangunan yang diperkirakan akan mencapai jarak tempuh sekitar 37,65 kilometer ini.
"Startnya dari Stasiun Manggarai dari bandara, namun jalur baru (eksisting) akan di buka di kawasan Stasiun Batu Ceper," jelasnya.
Secara detail, Bambang menjelaskan, nantinya dari stasiun Batu Ceper sampai dengan stasiun di Bandara Soetta (M1) sepanjang jalur kereta akan memiliki total luas sekitar 12,3 KM, dengan rincian, milik masyarakat 109.400 m2, Milik PT.Angkasa Pura 94.826 m2, dan Fasum 8.054 m2 dan ada 846 bidang lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalur ini.
Manager Senior Coorporate Communication Daop 1 PT KAI, Bambang S Prayitno mengatakan, saat percepatan pembangunan telah dilakukan oleh pihaknya terhadap transportasi baru itu. Selain membangunan double track jalur kereta dari kawasan Stasiun Bandara ke Stasiun Tanah Tinggi, Tangerang. Dua stasiun pun telah disiapkan.
"Di Jakarta kami akan bangun Stasiun Sudirman baru, sementara di bandara, sudah ada pembangunan stasiun bandara oleh pihak Angkasapura II," ucap Bambang ketika dikonfirmasi, Jumat 22 April 2016. (Baca: Kereta Bandara Soekarno-Hatta Ditarget 2017)
Saat ini, kata Bambang, pembangunan kereta bandara telah memasuki tahap baru. Pembangunan double track telah mencapai 30-40%, sementara pembebasan lahan telah mencapai sekitar 58%. Sedangkan pembangunan stasiun Sudirman baru yang jaraknya hanya kurang dari 500 meter dari stasiun Sudirman lama masih dalam proses, setelah lahan dikawasan itu sudah di bebaskan dan dibayarkan ganti ruginya.
"Yah semoga saja tahun ini semua telah selesai, kami optimis, tahun bisa digunakan," ucap Bambang.
Tak hanya membangun dua stasiun baru, beberapa stasiun lainnya, yakni, Manggarai, Tanah Abang, Duri dan Batu Ceper telah dikembangkan. Rencananya di beberapa stasiun itu, beberapa peron akan ditambah demi menampung kereta menuju bandara agar nantinya tidak saling rebut dengan Kereta Commuter Jakarta (KCJ) yang telah lebih ada.
Bambang melanjutkan, di pembangunan kereta bandara, tidak hanya melibatkan Daop 1 dan PT KAI, sejumlah intansi seperti pemerintah pusat yang di wakili oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Pemda Provinsi Banten, Pemkot Tangerang, dan PT Railink dilibatkan dari pembangunan yang diperkirakan akan mencapai jarak tempuh sekitar 37,65 kilometer ini.
"Startnya dari Stasiun Manggarai dari bandara, namun jalur baru (eksisting) akan di buka di kawasan Stasiun Batu Ceper," jelasnya.
Secara detail, Bambang menjelaskan, nantinya dari stasiun Batu Ceper sampai dengan stasiun di Bandara Soetta (M1) sepanjang jalur kereta akan memiliki total luas sekitar 12,3 KM, dengan rincian, milik masyarakat 109.400 m2, Milik PT.Angkasa Pura 94.826 m2, dan Fasum 8.054 m2 dan ada 846 bidang lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan jalur ini.
(mhd)