Terjun Bebas dari Menara Latumeten, Ibu 2 Anak Tewas Mengenaskan
A
A
A
JAKARTA - Seorang ibu beranak dua nekat terjun bebas di depan dua anaknya dari unit kamar apartemen miliknya lantai 9 Menara Latumeten, Tower D, Jelambar, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Ibu dua anak itu bernama Farida (40), nekat loncat diduga lantaran tak kuat menahan masalah yang dihadapinya.
Saat ditemukan oleh karyawan apartement, kondisi jenazah juga sangat mengenaskan, dengan luka parah di bagian kepalanya dan kedua kakinya serta tangannya mengalami patah tulang. Hal itu dikatakan oleh Deni Wangsa Raharja (27), seorang teknisi apartemen.
Kata Deni, dirinya sempat mendengar suar benda jatuh dengan cukup keras di parkiran mobil. Sejumlah alarm mobil pun cukup terdengar nyaring hingga membuat suasana parkiran gaduh.
"Saya liat ada wanita dengan posisi dihimpit kedua mobil, satu mobil, kondisi kacanya sudah pecah," ujar Deni di lokasi, yang langsung melaporkan kejadian ini petugas kepolisian, Rabu (20/4/2016).
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat, AKP Antonius menerangkan, sebelum dinyatakan tewas, sejumlah karyawan apartement sempat membawa wanita itu ke RS Sumber Waras. Namun, dokter jaga di lokasi, menyebutkan bahwa Farida telah tewas.
Hasil penyidikan sementara diketahui, Farida nekat bunuh diri di depan kedua anaknya yang saat dilakukan cek TKP tengah menangis di unit apartement di lantai 9. "Suaminya sudah kami hubungi, dan dalam perjalanan dari Kalimantan," tutur Anton.
Kuat dugaan, kata Anton, Farida nekat terjun lantaran masalah keluarga. Namun, Anton enggan menjelaskan secara rinci masalah keluarga apa yang membuat korbannya nekat terjun bebas.
Dani (40), tetangga unit apartemennya, menerangkan setahun lalu, wanita itu sempat mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan mencoba menghenuskan gunting ke kepalanya.
"Waktu itu, dia sempat dirawat di rumah sakit. Detailnya kenapa, saya kurang paham, mungkin masalah keluarga," tutupnya. (Baca: Ingin Bunuh Diri, Pria Ini Lompat dari Jembatan Semanggi)
Saat ditemukan oleh karyawan apartement, kondisi jenazah juga sangat mengenaskan, dengan luka parah di bagian kepalanya dan kedua kakinya serta tangannya mengalami patah tulang. Hal itu dikatakan oleh Deni Wangsa Raharja (27), seorang teknisi apartemen.
Kata Deni, dirinya sempat mendengar suar benda jatuh dengan cukup keras di parkiran mobil. Sejumlah alarm mobil pun cukup terdengar nyaring hingga membuat suasana parkiran gaduh.
"Saya liat ada wanita dengan posisi dihimpit kedua mobil, satu mobil, kondisi kacanya sudah pecah," ujar Deni di lokasi, yang langsung melaporkan kejadian ini petugas kepolisian, Rabu (20/4/2016).
Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Polres Metro Jakarta Barat, AKP Antonius menerangkan, sebelum dinyatakan tewas, sejumlah karyawan apartement sempat membawa wanita itu ke RS Sumber Waras. Namun, dokter jaga di lokasi, menyebutkan bahwa Farida telah tewas.
Hasil penyidikan sementara diketahui, Farida nekat bunuh diri di depan kedua anaknya yang saat dilakukan cek TKP tengah menangis di unit apartement di lantai 9. "Suaminya sudah kami hubungi, dan dalam perjalanan dari Kalimantan," tutur Anton.
Kuat dugaan, kata Anton, Farida nekat terjun lantaran masalah keluarga. Namun, Anton enggan menjelaskan secara rinci masalah keluarga apa yang membuat korbannya nekat terjun bebas.
Dani (40), tetangga unit apartemennya, menerangkan setahun lalu, wanita itu sempat mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan mencoba menghenuskan gunting ke kepalanya.
"Waktu itu, dia sempat dirawat di rumah sakit. Detailnya kenapa, saya kurang paham, mungkin masalah keluarga," tutupnya. (Baca: Ingin Bunuh Diri, Pria Ini Lompat dari Jembatan Semanggi)
(mhd)