Seorang Santri di Depok Hilang, Diduga Diculik
A
A
A
DEPOK - Seorang santri sebuah pondok pesantren di Depok, Jawa Barat, Kholid Muhammad Dzaki, hilang sejak enam hari lalu. Dia diduga jadi korban penculikan. Orangtuanya pun melaporkan hal itu ke Mapolresta Depok.
Menurut Oki Muryono, ayah Kholid, enam hari lalu teman Kholid di pondok pesantren tersebut melihat pasangan pria dan wanita menjemput Kholid pagi hari saat jam pelajaran baru dimulai. Pasangan tersebut mengaku sebagai keluarga Kholid dan berhasil menjemput pelajar yang berusia 12 tahun itu.
Terakhir kali Kholid terlihat didatangi pasangan tersebut seusai Salat Duha berjamaah. Kemudian Kholid ikut pergi bersama mereka tanpa membawa apa-apa, hanya menggunakan baju koko dan sarung.
"Kalau saya sih menduga dipastikan penculikan, saya berani bilang karena ada temannya yang bilang anak saya dijemput dari sekolah mengakunya saudara. Tetapi saya tanya keluarga saya enggak ada yang konfirmasi," kata Oki, Sabtu (2/4/2016).
Oki menjelaskan, pasangan yang menjemput anaknya berhasil masuk ke dalam pondok pesantren tersebut dan melewati dua pintu masuk. Terakhir kali, Oki bertemu anaknya satu hari sebelum anaknya menghilang.
"Pagi-pagi kejadiannya, masuk ke halaman asrama, dua kali lewat pagar. Kami sudah komplain ke pihak pesantren dan sudah lapor ke Mapolresta Depok, laporannya anak hilang tetapi sampai kini belum ada titik terang," tegas Oki.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Oki dari teman Kholid, anaknya itu dijemput dua orang, yang laki-laki berkumis, yang perempuan pakai kerudung hitam panjang dan celana hitam.
Oki menegaskan bahwa keluarganya atau dia tidak memiliki musuh ataupun mendapatkan ancaman selama ini. Hingga kini, pihak keluarga belum mendapatkan SMS yang meminta uang tebusan ataupun ancaman.
"Saya rasa enggak ada, biasa-biasa saja selama ini. Saya ketemu juga sehari sebelum peristiwa itu biasa- biasa saja," katanya.
Menurut Oki Muryono, ayah Kholid, enam hari lalu teman Kholid di pondok pesantren tersebut melihat pasangan pria dan wanita menjemput Kholid pagi hari saat jam pelajaran baru dimulai. Pasangan tersebut mengaku sebagai keluarga Kholid dan berhasil menjemput pelajar yang berusia 12 tahun itu.
Terakhir kali Kholid terlihat didatangi pasangan tersebut seusai Salat Duha berjamaah. Kemudian Kholid ikut pergi bersama mereka tanpa membawa apa-apa, hanya menggunakan baju koko dan sarung.
"Kalau saya sih menduga dipastikan penculikan, saya berani bilang karena ada temannya yang bilang anak saya dijemput dari sekolah mengakunya saudara. Tetapi saya tanya keluarga saya enggak ada yang konfirmasi," kata Oki, Sabtu (2/4/2016).
Oki menjelaskan, pasangan yang menjemput anaknya berhasil masuk ke dalam pondok pesantren tersebut dan melewati dua pintu masuk. Terakhir kali, Oki bertemu anaknya satu hari sebelum anaknya menghilang.
"Pagi-pagi kejadiannya, masuk ke halaman asrama, dua kali lewat pagar. Kami sudah komplain ke pihak pesantren dan sudah lapor ke Mapolresta Depok, laporannya anak hilang tetapi sampai kini belum ada titik terang," tegas Oki.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Oki dari teman Kholid, anaknya itu dijemput dua orang, yang laki-laki berkumis, yang perempuan pakai kerudung hitam panjang dan celana hitam.
Oki menegaskan bahwa keluarganya atau dia tidak memiliki musuh ataupun mendapatkan ancaman selama ini. Hingga kini, pihak keluarga belum mendapatkan SMS yang meminta uang tebusan ataupun ancaman.
"Saya rasa enggak ada, biasa-biasa saja selama ini. Saya ketemu juga sehari sebelum peristiwa itu biasa- biasa saja," katanya.
(zik)