Puluhan Unggas Milik Pemulung Mati Mendadak

Minggu, 20 Maret 2016 - 18:08 WIB
Puluhan Unggas Milik Pemulung Mati Mendadak
Puluhan Unggas Milik Pemulung Mati Mendadak
A A A
JAKARTA - Puluhan unggas milik pemulung di RT14/14 Cilandak Barat, Jakarta Selatan mati mendadak. Insiden mati mendadaknya unggas milik warga tersebut terjadi pada Selasa 15 Maret 2016.

Suku Dinas (Sudin) Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan yang melakukan pemeriksaan menemukan kematian unggas tersebut akibat virus flu burung. (Baca: Diduga Flu Burung, Ayah-Anak di Tangerang Meninggal Dunia)

Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Selatan Kristrisasi Helenandari menjelaskan, ada sekitar 30 ekor unggas yang dipelihara oleh pemulung dengan jenis ayam dan entok yang mati secara tiba-tiba mati. Lalu, masyarakat melaporkan kejadian itu kepada aparat terkait.

"Ada sekitar 20 ekor ayam dan entok mati mendadak. Setelah terbukti positif AL, seluruh unggas di sekitarnya dilakukan ‎pemusnahan," katanya di Jakarta, Minggu (20/3/2016).

Hasil dari uji laboratorium itu keluar pada ‎Kamis 17 Maret. Sehingga, Jumat 18 Maret langsung dilakukan tindakan dengan cara focal culling (pemusnahan) dan diikuti dengan desinfeksi biosecurity. "Itu flu burung di pemukiman pemulung. Virus itu sangat berbahaya sekali karena bisa langsung menular ke manusia," katanya.

Ketika ditanya soal ciri-ciri hewan yang terkena virus flue burung, kata dia, tergolong zoonosis. Atau penyakit hewan yang menular pada manusia. "Jadi ciri-cirinya mati tanpa sebab dan harus dilakukan uji laboratorium," ungkapnya.

Untuk manusia yang terinfeksi virus flu burung sendiri bisa diketahui dengan beberapa gejala seperti panas tinggi dan kebanyakan sering tidak tertolong atau meninggal dunia. Pihaknya akan terus melakukan swepping terhadap hewan unggas yang ada di wilayah Jakarta Selatan. "Jumat depan kami juga berikan sosialisasi terhadap masyarakat bersama petugas Puskesmas setempat," tukasnya.

Sementara, salah seorang Warga yang unggasnya mati mendadak, Solihin menuturkan, kejadiannya terjadi pada hari selasa lalu. Saat itu, bebek dan ayam milinya mati. Padahal tidak terlihat ada hal yang aneh. "Awalnya saya kira mati biasa, tapi enggak tahunya banyak tetangga saya juga ayamnya mati," ujarnya.

Setelah itu, beberapa warga lapor ke RW dan dilanjutan ke kecamatan. "Akhirnya, ayam yang mati dibawa buat diperiksa, sabtu kemarin banyak orang datang buat bakar ayam sama bebek yang mati," pungkasnya. (Baca: Warganya Diduga Flu Burung, Ini Kata Wali Kota Tangerang)
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5363 seconds (0.1#10.140)