Dicabuli Guru, Siswi SMP Ini Kerap Teriak Tengah Malam
A
A
A
JAKARTA - Siswi kelas 3 SMPN 3 Manggarai, Jaksel, NS (14) mengalami trauma berat akibat dicabuli guru Bahasa Inggris berinisial ER (52). NS kerap menjerit di malam hari karena teringat perbuatan bejat gurunya tersebut.
Orangtua korban Samsi mengatakan, akibat perbuatan cabul yang dilakukan ER itu, anak kesayangannya kini memgalami trauma. Anaknya kerap mengigau di tengah malam.
"Saat mengigau dan meracau tak karuan, anaknya pun terkadang berteriak-teriak," kata ER kepada wartawan, Jumat (18/3/2016).
Tak itu saja, NS pun terpaksa harus diantar ke sekolah karena ketakutan.
"Kepala Sekolah menjamin keselamatan NS. Tapi, psikis kan tidak ada yang bisa jamin. Tiap tengah malam, pukul 01.00 WIB sampai 02.00 WIB sering terbangun sampai teriak-teriak. Ini kan trauma yang tak bisa dibuat-buat," ujarnya.
Samsi menuturkan, telah membawa anaknya ke psikolog untuk pemeriksaan kondisi psikis. Hasilnya, anak perempuannya itu dikatakan mengalami trauma. Hasil psikolog itu lantas diberikan ke polisi sebagai bukti.
Di pun menduga trauma itu ada lantaran anaknya dicabuli guru bahasa Inggrisnya itu beberapa kali. "Dari kelas 2, bulan Juli tahun lalu ternyata anak saya ini sudah dicabuli pelaku. Modusnya saat telat ke sekolah lalu dibawa ke ruang guru," tuturnya.
Dia pun meminta pada untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa anak kandungnya itu. Sebab, dia tak ingin seorang predator seks terhadap anak itu berkeliaran di sekolah.
"Seharusnya dihukum dengan berat. Jika tidak, itu dapat membahayakan masa depan anak-anak," pintanya.
Kanit IV Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jaksel AKP Nunu Suparmi mengatakan, polisi telah memeriksa dua saksi di kasus pelecehan seksual yang dialami NS di sekolahnya itu.
"Kasusnya sedang kami tangani. Ini kejadian sudah yang keempat kalinya menimpa korban," ujarnya.
Menurutnya, polisi sudah melayangkan panggilan terhadap guru bahasa Inggris berinisial ER yang diduga melecehkan siswa kelas 3 tersebut. Polisi pun akan segera memeriksa guru tersebut dalam waktu dekat ini.
"Dia (ER) mengaku mau datang ke Polres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaannya. Nanti akan kami jadwalkan kapannya," pungkasnya.
Orangtua korban Samsi mengatakan, akibat perbuatan cabul yang dilakukan ER itu, anak kesayangannya kini memgalami trauma. Anaknya kerap mengigau di tengah malam.
"Saat mengigau dan meracau tak karuan, anaknya pun terkadang berteriak-teriak," kata ER kepada wartawan, Jumat (18/3/2016).
Tak itu saja, NS pun terpaksa harus diantar ke sekolah karena ketakutan.
"Kepala Sekolah menjamin keselamatan NS. Tapi, psikis kan tidak ada yang bisa jamin. Tiap tengah malam, pukul 01.00 WIB sampai 02.00 WIB sering terbangun sampai teriak-teriak. Ini kan trauma yang tak bisa dibuat-buat," ujarnya.
Samsi menuturkan, telah membawa anaknya ke psikolog untuk pemeriksaan kondisi psikis. Hasilnya, anak perempuannya itu dikatakan mengalami trauma. Hasil psikolog itu lantas diberikan ke polisi sebagai bukti.
Di pun menduga trauma itu ada lantaran anaknya dicabuli guru bahasa Inggrisnya itu beberapa kali. "Dari kelas 2, bulan Juli tahun lalu ternyata anak saya ini sudah dicabuli pelaku. Modusnya saat telat ke sekolah lalu dibawa ke ruang guru," tuturnya.
Dia pun meminta pada untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa anak kandungnya itu. Sebab, dia tak ingin seorang predator seks terhadap anak itu berkeliaran di sekolah.
"Seharusnya dihukum dengan berat. Jika tidak, itu dapat membahayakan masa depan anak-anak," pintanya.
Kanit IV Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jaksel AKP Nunu Suparmi mengatakan, polisi telah memeriksa dua saksi di kasus pelecehan seksual yang dialami NS di sekolahnya itu.
"Kasusnya sedang kami tangani. Ini kejadian sudah yang keempat kalinya menimpa korban," ujarnya.
Menurutnya, polisi sudah melayangkan panggilan terhadap guru bahasa Inggris berinisial ER yang diduga melecehkan siswa kelas 3 tersebut. Polisi pun akan segera memeriksa guru tersebut dalam waktu dekat ini.
"Dia (ER) mengaku mau datang ke Polres Jakarta Selatan untuk menjalani pemeriksaannya. Nanti akan kami jadwalkan kapannya," pungkasnya.
(whb)