TNI AL Bentuk Tim Khusus Selidiki Kebakaran di RUBT RSAL Mintohardjo.
A
A
A
JAKARTA - TNI AL membentuk tim khusus untuk menyelidiki kebakaran di Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) di RSAL Mintohardjo. Dalam peristiwa ini empat orang tewas di antaranya mantan Kadiv Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira dan Ketua PGRI Sulistyo
Kadispenal TNI AL Laksamana Pertama M Zaenuddin menjelaskan, tim khusus ini terdiiri dari penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya , Labfor Polri, Polisi Militer Angkatan Laut dan ahli dari ikatan hiberbatik Indonesia. Tim ini bertugas untuk mengetahui secara tepat penyebab terjadinya ledakan.
Sehingga, hasil yang dicapai juga akan maksimal."Hasilnya akan kami publikasikan. Tim khusus akan bekerja untuk mencari data dan fakta," kata Zaenuddin kepada wartawan, Selasa (15/3/2016).
Menurut Zaenuddin, pihaknya telah melakukan semua SOP seperti pelepasan aksesoris tubuh, handphone dan alat-alat metal. Begitupun dengan sistem peringatan dini, semuanya dipastikan sudah berjalan dengan baik.
Dia menambahkan, kebakaran itu merupakan musibah. Selama ini, pasien yang menjalani terapi oksigen hiperbatik di ruangan tersebut kondisinya semakin membaik dan tak ada keluhan. Termasuk salah satu korban, yaitu mantan Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Purn) Abubakar Nataprawiraā€ˇ.
"Beliau sudah beberapa kali mengikuti terapi itu. Dan normalnya untuk kebugaran itu 10 sampai 12 kali. Setiap pelaksanaan memakan waktu 1,5 jam sampai dua jam," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tiga pasien dan satu orang dokter pendamping tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Empat korban tewas dalam kebakaran ialah Irjen Pol (Pur) Abubakar Nataprawira, Edi Suwandi, dr.Dimas pendamping pasien Edi serta pasien atas nama Sulistyo.(Ruang Tabung RSAL Mintohardjo Terbakar, Eks Kadiv Humas Polri Tewas).
Kadispenal TNI AL Laksamana Pertama M Zaenuddin menjelaskan, tim khusus ini terdiiri dari penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya , Labfor Polri, Polisi Militer Angkatan Laut dan ahli dari ikatan hiberbatik Indonesia. Tim ini bertugas untuk mengetahui secara tepat penyebab terjadinya ledakan.
Sehingga, hasil yang dicapai juga akan maksimal."Hasilnya akan kami publikasikan. Tim khusus akan bekerja untuk mencari data dan fakta," kata Zaenuddin kepada wartawan, Selasa (15/3/2016).
Menurut Zaenuddin, pihaknya telah melakukan semua SOP seperti pelepasan aksesoris tubuh, handphone dan alat-alat metal. Begitupun dengan sistem peringatan dini, semuanya dipastikan sudah berjalan dengan baik.
Dia menambahkan, kebakaran itu merupakan musibah. Selama ini, pasien yang menjalani terapi oksigen hiperbatik di ruangan tersebut kondisinya semakin membaik dan tak ada keluhan. Termasuk salah satu korban, yaitu mantan Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Purn) Abubakar Nataprawiraā€ˇ.
"Beliau sudah beberapa kali mengikuti terapi itu. Dan normalnya untuk kebugaran itu 10 sampai 12 kali. Setiap pelaksanaan memakan waktu 1,5 jam sampai dua jam," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebelumnya diberitakan, kebakaran melanda Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) RSAL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tiga pasien dan satu orang dokter pendamping tewas dalam peristiwa kebakaran tersebut.
Empat korban tewas dalam kebakaran ialah Irjen Pol (Pur) Abubakar Nataprawira, Edi Suwandi, dr.Dimas pendamping pasien Edi serta pasien atas nama Sulistyo.(Ruang Tabung RSAL Mintohardjo Terbakar, Eks Kadiv Humas Polri Tewas).
(whb)