Hari Ini IDI DKI Panggil Direktur RS Mintoharjo
A
A
A
JAKARTA - Ketua IDI DKI Jakarta Slamet Budiarto memastikan hari ini akan memanggil Direktur RS Mintoharjo untuk dimintai keterangan terkait kebakaran yang kemarin terjadi di RS tersebut.
"Nanti akan diinvesitigasi, besok (hari ini) kami akan memanggil direktur RS Mintoharjo. Kan dia di wilayah DKI," ujar Slamet di Jakarta, Senin 14 Maret 2016. (Baca: Ini Kronologi Kebakaran di Ruang Tabung RSAL Mintohardjo)
Untuk penyebab awal, kata Slamet, IDI tidak ingin berandai-andai. Oleh karena itu penting untuk menunggu hasil investigasi. "Belum tahu, kan kami belum periksa," tuturnya. (Baca: Penunggu Pasien Sebut Ledakan di Ruang Tabung RSAL Mintohardjo Cukup Keras)
Termasuk ketika ditanya apakah adanya peluang kelalaian dalam pemenuhan standar operational prosedur (SOP) sehingga alat tersebut meledak. Slamet hanya mengatakan, bahwa setiap RS harus memeriksa peralatannya secara berkala.
"Apakah itu dilakukan RS Mintoharjo atau tidak, kami belum tahu. Yang terkait dengan alat kesehatan itu semestinya Kemenkes, alat kesehatan sebelum digunakan kan harus ada izin edar, bisa tidak dipakai," jelas Slamet.
Alat kesehatan di RS Mintoharjo, dia mengakui, memiliki tekanan tinggi. Dimana ketika ada sesuatu yang bisa menyebabkan perubahan tekanan bisa mengakibatkan ledakan. (Baca: Ini Ruang Udara Bertekanan Tinggi di RSAL Mintohardjo)
"Itu kan tekanan tinggi, kalau memang ada sesuatu ya bisa meledak kan tekanan tinggi. Cuma IDI hanya bisa memeriksa itu sudah sesuai SOP atau tidak, kalau alatnya memenuhi syarat tidak, itu yang melihat Kemenkes," pungkasnya.
"Nanti akan diinvesitigasi, besok (hari ini) kami akan memanggil direktur RS Mintoharjo. Kan dia di wilayah DKI," ujar Slamet di Jakarta, Senin 14 Maret 2016. (Baca: Ini Kronologi Kebakaran di Ruang Tabung RSAL Mintohardjo)
Untuk penyebab awal, kata Slamet, IDI tidak ingin berandai-andai. Oleh karena itu penting untuk menunggu hasil investigasi. "Belum tahu, kan kami belum periksa," tuturnya. (Baca: Penunggu Pasien Sebut Ledakan di Ruang Tabung RSAL Mintohardjo Cukup Keras)
Termasuk ketika ditanya apakah adanya peluang kelalaian dalam pemenuhan standar operational prosedur (SOP) sehingga alat tersebut meledak. Slamet hanya mengatakan, bahwa setiap RS harus memeriksa peralatannya secara berkala.
"Apakah itu dilakukan RS Mintoharjo atau tidak, kami belum tahu. Yang terkait dengan alat kesehatan itu semestinya Kemenkes, alat kesehatan sebelum digunakan kan harus ada izin edar, bisa tidak dipakai," jelas Slamet.
Alat kesehatan di RS Mintoharjo, dia mengakui, memiliki tekanan tinggi. Dimana ketika ada sesuatu yang bisa menyebabkan perubahan tekanan bisa mengakibatkan ledakan. (Baca: Ini Ruang Udara Bertekanan Tinggi di RSAL Mintohardjo)
"Itu kan tekanan tinggi, kalau memang ada sesuatu ya bisa meledak kan tekanan tinggi. Cuma IDI hanya bisa memeriksa itu sudah sesuai SOP atau tidak, kalau alatnya memenuhi syarat tidak, itu yang melihat Kemenkes," pungkasnya.
(mhd)