Sebelum Terbakar, TNI AL Pastikan Kondisi Chamber Baik
A
A
A
JAKARTA - Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut Laksamana Pertama Lukman memastikan sebelum terbakar, kondisi ruang chamber yang digunakan untuk perawatan dalam kondisi baik.
"Semua berfungsi dengan baik, sistem oenekanan udara berfungsi dengan baik, sudah dilihatkan memang kerja dengan baik cuma memang apinya lebih cepat daripada semprotan airnya," kata Lukman di lokasi, Senin (14/3/2016).
Lukman menambahkan, operator chamber selalu standby di lokasi. "Makanya dengan cepat dia melepas udaranya tadi itu biar kembali ke satu atmosfer kemudian melepas penyemprotan air di dalam chamber," tambahnya.
Dia juga menerangkan, salah satu korban bernama Abu Bakar sudah menjadi pasien ditempat ini sejak lama. Catatan terakhir di RSAL Mintohardjo, Abu Bakar terakhir mendapat perawatan pada tahun 2014.
"Tahun ini ada gejala penyakit yang sama sehingga atas rekomendasi dokter, Abu Bakar masuk ke ruang chamber lagi," terangnya.
Sedangkan korban lainnya, yakni Ketua PGRI bernama Sulistyo juga merupakan pasien. "Taoi kami kurang tahu rekomendasi (Sulistyo) masuk chambernya karena apa," terangnya.
Lukmannmenjelaskan prosedur terapi menggunakan ruang chamber. Setiap masuk terapi hiperbarik pasien harus jelas indikasinya. Kemudian pasien diperiksa, apa ada kontraindikasinya.
"Pasien harus diperiksa laboratorium. Selama pengecekan pasien diajari bagaimana mengatasi perubahan tekanan supaya tidak timbul trauma. Jadi prosedur harus dilewati, ada follow up dari dokter pra masuk dan setelah masuk dicek," ujarnya.
"Semua berfungsi dengan baik, sistem oenekanan udara berfungsi dengan baik, sudah dilihatkan memang kerja dengan baik cuma memang apinya lebih cepat daripada semprotan airnya," kata Lukman di lokasi, Senin (14/3/2016).
Lukman menambahkan, operator chamber selalu standby di lokasi. "Makanya dengan cepat dia melepas udaranya tadi itu biar kembali ke satu atmosfer kemudian melepas penyemprotan air di dalam chamber," tambahnya.
Dia juga menerangkan, salah satu korban bernama Abu Bakar sudah menjadi pasien ditempat ini sejak lama. Catatan terakhir di RSAL Mintohardjo, Abu Bakar terakhir mendapat perawatan pada tahun 2014.
"Tahun ini ada gejala penyakit yang sama sehingga atas rekomendasi dokter, Abu Bakar masuk ke ruang chamber lagi," terangnya.
Sedangkan korban lainnya, yakni Ketua PGRI bernama Sulistyo juga merupakan pasien. "Taoi kami kurang tahu rekomendasi (Sulistyo) masuk chambernya karena apa," terangnya.
Lukmannmenjelaskan prosedur terapi menggunakan ruang chamber. Setiap masuk terapi hiperbarik pasien harus jelas indikasinya. Kemudian pasien diperiksa, apa ada kontraindikasinya.
"Pasien harus diperiksa laboratorium. Selama pengecekan pasien diajari bagaimana mengatasi perubahan tekanan supaya tidak timbul trauma. Jadi prosedur harus dilewati, ada follow up dari dokter pra masuk dan setelah masuk dicek," ujarnya.
(ysw)