Roy Suryo: Jangan Ambisius, Aturan Calon Independen Belum Keluar
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon (Balon) Gubernur DKI dari Partai Demokrat Roy Suryo tidak mempermasalahkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Roy Suryo mengatakan, posisi Ahok saat ini yang memilih bertarung melalui jalur independen belum sepenuhnya aman. Karena persyaratan calon independen baru akan keluar pada Juni nanti. "Kalau boleh mengutip kata Bu Risma (Wali Kota Surabaya) jangan ambisius, belum ada aturan sudah kumpulin persyaratan. Bisa saja nanti malah gagal maju karena tidak memenuhi syarat," kata Roy kepada wartawan di Yogkarta, Minggu (13/3/2016).
Roy menegaskan, Partai Demokrat tidak akan mendukung pasangan calon independen. Pria trah darah biru dari Puro Pakualaman Yogyakarta ini menuturkan, selain dirinya Partai Demokrat juga memajukan nama Nachrowi Ramli sebagai balon Gubernur DKI Jakarta.
"Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain bila ingin mengusung kader di Pilgub DKI Jakarta 2017," tegasnya. Roy mengaku siap mengemban amanah yang ditugaskan partai jika mendapat mandat.
Roy mengatakan, tidak ada keinginan pribadi untuk maju jika dicalonkan sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Seperti saat saya dapat tugas untuk menjabat Menpora. Keluarga saya yang pertama kali menertawakan, tak bisa olahraga kok jadi menteri, tapi 1,5 menjalani prestasi cukup membanggakan," jelasnya.
Begitu juga dengan Pilkada DKI Jakarta, Roy mengaku siap mengemban amanah yang ditugaskan oleh partai. Namun, terkait itu masih dalam pembahasan internal partai.
Sebab, bulan Agustus 2016 nanti baru bisa mengerucut siapa calon yang diusung karena September sudah melakukan pendaftaran ke KPU. Roy mengaku belum final karena pasangan yang akan diusung akan diumumkan nantinya.
Roy berharap semua parpol, kecuali Nasdem yang sudah mendukung Ahok, untuk bersatu mengusung satu pasangan calon. Sehingga, akan muncul dua kandidat yang bertarung seperti masa Pilpres 2014 lalu.
"Bisa saja semua parpol mengusung satu calon, dan itu bisa saja terjadi. Namanya politik itu dinamis," jelasnya. Saat ini semua partai tengah menjajaki satu sama lain. Komunikasi intensif dilakukan, baik di internal partai maupun dengan partai lain.
Roy Suryo mengatakan, posisi Ahok saat ini yang memilih bertarung melalui jalur independen belum sepenuhnya aman. Karena persyaratan calon independen baru akan keluar pada Juni nanti. "Kalau boleh mengutip kata Bu Risma (Wali Kota Surabaya) jangan ambisius, belum ada aturan sudah kumpulin persyaratan. Bisa saja nanti malah gagal maju karena tidak memenuhi syarat," kata Roy kepada wartawan di Yogkarta, Minggu (13/3/2016).
Roy menegaskan, Partai Demokrat tidak akan mendukung pasangan calon independen. Pria trah darah biru dari Puro Pakualaman Yogyakarta ini menuturkan, selain dirinya Partai Demokrat juga memajukan nama Nachrowi Ramli sebagai balon Gubernur DKI Jakarta.
"Partai Demokrat harus berkoalisi dengan partai lain bila ingin mengusung kader di Pilgub DKI Jakarta 2017," tegasnya. Roy mengaku siap mengemban amanah yang ditugaskan partai jika mendapat mandat.
Roy mengatakan, tidak ada keinginan pribadi untuk maju jika dicalonkan sebagai Gubernur atau Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"Seperti saat saya dapat tugas untuk menjabat Menpora. Keluarga saya yang pertama kali menertawakan, tak bisa olahraga kok jadi menteri, tapi 1,5 menjalani prestasi cukup membanggakan," jelasnya.
Begitu juga dengan Pilkada DKI Jakarta, Roy mengaku siap mengemban amanah yang ditugaskan oleh partai. Namun, terkait itu masih dalam pembahasan internal partai.
Sebab, bulan Agustus 2016 nanti baru bisa mengerucut siapa calon yang diusung karena September sudah melakukan pendaftaran ke KPU. Roy mengaku belum final karena pasangan yang akan diusung akan diumumkan nantinya.
Roy berharap semua parpol, kecuali Nasdem yang sudah mendukung Ahok, untuk bersatu mengusung satu pasangan calon. Sehingga, akan muncul dua kandidat yang bertarung seperti masa Pilpres 2014 lalu.
"Bisa saja semua parpol mengusung satu calon, dan itu bisa saja terjadi. Namanya politik itu dinamis," jelasnya. Saat ini semua partai tengah menjajaki satu sama lain. Komunikasi intensif dilakukan, baik di internal partai maupun dengan partai lain.
(whb)