Melihat dari Dekat Lokalisasi Dadap di Tangerang

Jum'at, 04 Maret 2016 - 06:42 WIB
Melihat dari Dekat Lokalisasi...
Melihat dari Dekat Lokalisasi Dadap di Tangerang
A A A
TANGERANG - Salah satu lokalisasi prostitusi di Kabupaten Tangerang wilayah pesisir mulai menampakan wajahnya dari salah satu perkampungan ini. Menjelang malam, para wanita pekerja seks mulai berjejer di tepian jalan yang lokasinya persis dekat pergudangan itu.

Suara tawa dan canda menggoda terdengar mengajak para lelaki saat melintasi pemukiman yang letak rumahnya tak beraturan tersebut. Satu persatu setiap orang yang melintasi jalan itu diminta untuk mendatangi rumah berukuran kecil yang mereka ubah seakan ingin disebut sebagai kafe. Berdasarkan pantauan, saat mendatangi lokalisasi tersebut belum lama ini sekitar pukul 19.00 WIB, "kafe" tersebut berjejer baik di sisi kanan dan kiri.

Lokalisasi ini berjarak sekitar lima kilometer dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dengan terlebih dahulu setelah melintasi bandara akan melewati sebuah pusat perbelanjaan Grand Dadap City. Setelah itu barulah bertemu dengan jembatan yang berdekatan dengan pos polisi.

Pada bagian depan, tak begitu tampak warung remang-remang tersebut. Namun, begitu sudah masuk ke perkampungan, akan tampak para PSK berjejeran. Mulai dari yang muda sampai yang tua. Bahkan cukup sulit membedakan mana wanita pekerja seks dan wanita yang merupakan warga setempat.

Ketika akan memarkirkan kendaraan di dekat warung, tiba-tiba tiga orang wanita dengan kisaran usia sekitar belasan tahun yang ada di warung kopi tersebut langsung memberitahu bahwa mereka bukanlah wanita pekerja seks. "Jangan salah ya, gue bukan jablay. Tuh disebelah yang berderet, gue mah jualan kopi saja," ujar wanita kecil tersebut seraya tertawa.

Terlihat berbagai rumah dicat dengan warna terang, seperti warna hijau dan biru muda. Setiap pintu rumah tersebut dibuka dan dituliskan dengan alat tulis seadanya "kafe".

Pada bagian depan terlihat pemandangan kursi plastik yang telah diduduki para wanita pekerja seks dengan berpakaian seksi. Ada yang fokus tetap menggoda pria yang lewat baik menggunakan mobil atau motor. Bahkan ada yang sekedar terlihat lusuh main ponsel, seraya menghisap rokok.

Dengan lebar jalan di sana sekitar lima meter, tampak banyak badan jalan yang dipenuhi oleh pedagang kaki lima maupun pedagang gerobak.

Tak jauh dari lokisi itu, ada juga pos keamanan bertuliskan "Pos RW03 Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi yang diduduki oleh beberapa pria berseragam hansip lengkap dengan atributnya seperti handy talky. Bahkan ada juga organisasi massa kepemudaan yang konon katanya baru hadir di lokalisasi. "Hei abang, sini atuh aa, sini kokoh," goda salah satu perempuan.

Tarif sekali kencan di lokalisasi prostitusi Rp350 ribu. Hal itu diketahui dari salah seorang wanita pekerja seks Tifanny yang bekerja di salah satu warung remang-remang di Kafe Mutiara Abadi. "Kalau di sini sekali ngamar Rp350 ribu, kalau cuma minta ditemenin Rp150 ribu," ujar Tifanny seraya menghisap rokoknya.

SINDO yang berkesempatan masuk ke dalam kafe tersebut melihat seisi rumah yang kecil itu dan dijadikan tempat joget para "tamu". Di dalam terlihat ada sebuah televisi berukuran 32 inci, lima sofa dengan dilengkapi empat meja, serta satu meja kayu dengan kursi plastik yang ditumpuk siap menyambut "tamu".

Adapun para tamu telihat sedang asik memekikan suaranya bergantian menyanyikan musik dangdut dari televisi dengan sound khusus. Ada yang sambil duduk, ada juga yang berjoget seraya ditemani para wanita yang telah dibokingnya.

"Kalau di sini nyanyinya gantian, mic-nya soalnya cuma ada satu. Kalau duet ya harus deket-deketan sama ceweknya," kata wanita yang mengaku berasal dari Bandung, Jawa Barat tersebut.

Sedangkan untuk tamu yang sudah "kebelet" Papi Jamal pemilik kafe tersebut telah menyediakan tujuh kamar. "Kalau mau 'begituan' di kamar cewek masing-masing, sewa lagi kamarnya Rp50 ribu. Nah kalau kamar bayar langsung ke kasir, kalau untuk cewek bayar langsung ke ceweknya," terang Tifanny wanita berparas ayu.

Sejumlah perempuan pekerja seks di lokalisasi Dadap mengakui dirinya mengetahui soal rencana penggusuran pada akhir Mei 2016 mendatang. Mereka juga tahu tanah di sana adalah tanah negara, sehingga jika digusur kemudian, mereka tidak akan mempermasalahkan hal itu. “Ini kan tanah ilegal, ya. Kalau digusur ya sudah, mau gimana lagi. Kan ada undang-undangnya,” kata Vivi.

Sedangkan Tifanny seorang pekerja seks lainnya yang sebelumnya bekerja sebagai buruh pabrik menyesalkan hal tersebut karena dia baru saja bekerja di sana selama lima hari. "Jangan lah, kalau bisa mah. Nanti saya harus cari pindahan lagi, enggak tahu mau pindah ke mana," tutur Tifanny.

Lokalisasi Dadap dipenuhi oleh kafe dangdut dan warung kelontong serta rumah makan berbentuk tenda di sekitarnya. Pada malam hari, kehidupan di lokalisasi Dadap semakin ingar-bingar, dengan musik dangdut dan house music dari speaker berukuran besar di dalam kafe.

Tempat sepanjang satu kilometer lebih ini juga dipenuhi oleh pedagang gerobak di sisi kiri dan kanan jalan. Di tengah kawasan lokalisasi, juga ada pos-pos yang ditempati oleh beberapa pria berseragam hansip dan pos bertuliskan Pemuda Pancasila.

Sementara, Pemerintah Kabupaten Tangerang sampai saat ini, masih dalam tahap pendataan tempat dan warga di sana. Rencananya, setelah digusur, bekas lokalisasi Dadap akan diubah menjadi taman, masjid, dan pusat kuliner hidangan khas laut atau seafood, dengan konsep tempat berbentuk seperti hanggar pesawat.

"Lokalisasi Dadap itu sudah ada dari akhir era 1970-an, awal tahun 1980-an. Daerah itu berkembang sejalan sama pembangunan Bandara Soekarno-Hatta," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.

Dengan adanya pembangunan bandara di sana, banyak pekerja dan orang-orang yang menggantungkan hidupnya di sana. Ditambah dengan nelayan yang juga meramaikan kawasan Dadap, lambat laun, lokalisasi muncul dengan sendirinya.

"Perkampungan nelayan sama bandara itu kan berdekatan. Banyak pekerja, banyak orang datang, banyak kebutuhan, berkembang sampai ada lokalisasi," tutur Zaki. (Baca: Lokalisasi di Dadap Tangerang Juga Dibongkar Mei 2016)

PILIHAN:

Ditolak Partai, Ini Keputusan Ahok
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2296 seconds (0.1#10.140)