Alasan Ridwan Kamil Minta Pendapat Netizen Soal Pilgub DKI
A
A
A
BANDUNG - Sebelum memutuskan mundur dari bursa pencalonan Pilgub DKI, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta pendapat warga melalui akun media sosialnya. Ridwan Kamil ingin tahu bagaimana respons dan keinginan publik menyikapi wacana pencalonan dirinya dalam Pilgub DKI.
"Survei di media sosial (medsos) ini cara rutin saya untuk mengetahui persepsi publik," kata Kang Emil sapaan akrabnya, di Balai Kota Bandung, Senin (29/2/2016).
Kang Emil beralasan, meminta pendapat publik melalui media sosial bukan sesuatu yang salah. Hal itu sama saja seperti sebuah sesi wawancara antara dirinya dengan wartawan.
"Saya nge-tweet, konferensi pers, wawancara, apa bedanya? Sama-sama informasi yang bisa dikutip untuk publik," ungkapnya. Selama ini Kang Emil itu memang aktif di dunia media sosial.
Bahkan hal itu dilakukan jauh-jauh hari sebelum menjadi orang nomor satu di Pemkot Bandung. "Saya ini generasi muda yang sebelum jadi Wali Kota tangan saya multitasking," ucapnya.
Kebiasaan itu yang kemudian dilanjutkan saat menjadi Wali Kota. Namun, Ridwan Kamil mengakui, tak jarang apa yang dilakukannya menjadi kontroversi dan berakhir di-bully. "Kalau ada kontroversi dan di-bully, saya mah sudah kebal. Yang penting fakta yang disampaikan melalui media sosial itu tidak bohong. Kalau disebut baper (dibawa perasaan) atau apa, terserah karena itu mah subyektif," tutur Emil.
"Survei di media sosial (medsos) ini cara rutin saya untuk mengetahui persepsi publik," kata Kang Emil sapaan akrabnya, di Balai Kota Bandung, Senin (29/2/2016).
Kang Emil beralasan, meminta pendapat publik melalui media sosial bukan sesuatu yang salah. Hal itu sama saja seperti sebuah sesi wawancara antara dirinya dengan wartawan.
"Saya nge-tweet, konferensi pers, wawancara, apa bedanya? Sama-sama informasi yang bisa dikutip untuk publik," ungkapnya. Selama ini Kang Emil itu memang aktif di dunia media sosial.
Bahkan hal itu dilakukan jauh-jauh hari sebelum menjadi orang nomor satu di Pemkot Bandung. "Saya ini generasi muda yang sebelum jadi Wali Kota tangan saya multitasking," ucapnya.
Kebiasaan itu yang kemudian dilanjutkan saat menjadi Wali Kota. Namun, Ridwan Kamil mengakui, tak jarang apa yang dilakukannya menjadi kontroversi dan berakhir di-bully. "Kalau ada kontroversi dan di-bully, saya mah sudah kebal. Yang penting fakta yang disampaikan melalui media sosial itu tidak bohong. Kalau disebut baper (dibawa perasaan) atau apa, terserah karena itu mah subyektif," tutur Emil.
(whb)