TNI-Polri Terlibat Peredaran Narkoba, Ini Kata Kriminolog
A
A
A
JAKARTA - Peredaran narkotika di Indonesia akan sangat sulit diberantas selama permintaan pasar masih tinggi. Belum lagi aparat TNI dan Polri yang ikut menyebarkan barang haram itu.
"Harus didalami apa motivasi mereka (TNI dan Polri) bisa sampai terlibat," kata Kriminolog Universitas INdonesia (UI) Yogo Tri Hendiarto di Depok, Kamis 25 Februari 2016.
Dia menuturkan, ada tiga hal mengapa seseorang terlibat kasus peredaran narkoba. Pertama, karena untuk relaksasi atau penghilang lelah.
Kedua, untuk menghilangkan tekanan pekerjaan tinggi yang menyebabkan stres. Ketiga karena faktor ekonomi. "Karena bisnis narkotik dianggap menguntungkan. Kenapa? Ya karena peminatnya yang tinggi tadi," katanya.
Untuk itu diperlukan pengawasan ketat dalam internal TNI, Polri dan instansi lainnya. Yaitu dengan melakukan tes kandungan cairan dalam tubuh. Pengawasan ini harus dilakukan berkala.
"Dengan demikian akan ketahuan yang memakai. Ini supervisi ketat yang harus dilakukan," pungkasnya.
PILIHAN:
Polda Gerebek Klinik Aborsi di Cikini
"Harus didalami apa motivasi mereka (TNI dan Polri) bisa sampai terlibat," kata Kriminolog Universitas INdonesia (UI) Yogo Tri Hendiarto di Depok, Kamis 25 Februari 2016.
Dia menuturkan, ada tiga hal mengapa seseorang terlibat kasus peredaran narkoba. Pertama, karena untuk relaksasi atau penghilang lelah.
Kedua, untuk menghilangkan tekanan pekerjaan tinggi yang menyebabkan stres. Ketiga karena faktor ekonomi. "Karena bisnis narkotik dianggap menguntungkan. Kenapa? Ya karena peminatnya yang tinggi tadi," katanya.
Untuk itu diperlukan pengawasan ketat dalam internal TNI, Polri dan instansi lainnya. Yaitu dengan melakukan tes kandungan cairan dalam tubuh. Pengawasan ini harus dilakukan berkala.
"Dengan demikian akan ketahuan yang memakai. Ini supervisi ketat yang harus dilakukan," pungkasnya.
PILIHAN:
Polda Gerebek Klinik Aborsi di Cikini
(mhd)