Cengkareng dan Kalideres Jadi Wilayah Rawan DBD
A
A
A
JAKARTA - Meningkatnya pasien demam berdarah yang ada di Cengkareng, dan Kalideres, Jakarta Barat, membuat dua wilayah ini disinyalir menjadi rawan demam berdarah dengue (DBD).
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat Dewi Satiasari mengatakan, di bulan Januari 2016, sudah 52 kasus DBD di Jakarta Barat, 16 kasus DBD di antaranya ditemukan di wilayah Kecamatan Cengkareng. Temuan itu menjadi yang tertinggi dibandingkan tujuh kecamatan lainya, yakni Kalideres sebanyak delapan kasus, enam kasus di Grogol Petamburan, lima kasus di Taman Sari, lima kasus di Kebon Jeruk, lima kasus di Kembangan, dan delapan kasus lainnya masing terbagi di Palmerah dan Tambora.
Tingginya angka DBD di dua kecamatan itu disinyalir lantaran kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kebersihan. Saluran air dan bak penampung kontrol, kata Dewi, menjadi sarang nyamuk.
Karena itulah, Dewi mengaku, pada Kamis 4 Februari 2016, Dinkes Jakbar melakukan fogging secara serentak di sejumlah kecamatan Jakarta Barat, tak terkecuali di Cengkareng maupun Kalideres.
"Kami bersihkan tempat umum, olahraga, tempat makan, perkantoran, hingga institusi kesehatan dan tempat ibadah," terang Dewi kepada SINDO, Jumat 5 Februari 2016.
Sekalipun dilakukan fogging secara berkala dan teratur, Dewi tak menjamin penuh, jentik nyamuk akan hilang. Melalui pola menjaga kebersihan, dan melakukan juru pemantau jentik (jumantik) secara mandiri, warga pun diminta tetap mengawasi perkembangan jentik nyamuk di lingkungan selama dua kali dalam seminggu.
Sekalipun kawasan padat nan kumuh, namun dengan upaya demikian, termasuk rutin melakukan pembersihan terhadap tempat penampungan air dan saluran air, Dewi yakin, pencegahan DBD dapat dilakukan secara maksimal.
"Karena inilah yang membedakan antara Tambora dan Cengkareng. Di Tambora masyarakat sudah sadar dan sekalipun padat tapi enggak kumuh, beda dengan Cengkareng sudah padat kumuh dan masyarakatnya kurang was-was pula," tutur Dewi.
Sementara itu, tingginya intensitas hujan yang ada di Jakarta membuat sejumlah masyarakat mulai di serang oleh DBD. Saat ini, data yang berhasil dihimpun SINDO, sudah 95 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng.
PILIHAN:
Ahok: Saat Imlek Emak Gue Masak Enak, Cuma Haram
Kasudin Kesehatan Jakarta Barat Dewi Satiasari mengatakan, di bulan Januari 2016, sudah 52 kasus DBD di Jakarta Barat, 16 kasus DBD di antaranya ditemukan di wilayah Kecamatan Cengkareng. Temuan itu menjadi yang tertinggi dibandingkan tujuh kecamatan lainya, yakni Kalideres sebanyak delapan kasus, enam kasus di Grogol Petamburan, lima kasus di Taman Sari, lima kasus di Kebon Jeruk, lima kasus di Kembangan, dan delapan kasus lainnya masing terbagi di Palmerah dan Tambora.
Tingginya angka DBD di dua kecamatan itu disinyalir lantaran kesadaran masyarakat yang kurang terhadap kebersihan. Saluran air dan bak penampung kontrol, kata Dewi, menjadi sarang nyamuk.
Karena itulah, Dewi mengaku, pada Kamis 4 Februari 2016, Dinkes Jakbar melakukan fogging secara serentak di sejumlah kecamatan Jakarta Barat, tak terkecuali di Cengkareng maupun Kalideres.
"Kami bersihkan tempat umum, olahraga, tempat makan, perkantoran, hingga institusi kesehatan dan tempat ibadah," terang Dewi kepada SINDO, Jumat 5 Februari 2016.
Sekalipun dilakukan fogging secara berkala dan teratur, Dewi tak menjamin penuh, jentik nyamuk akan hilang. Melalui pola menjaga kebersihan, dan melakukan juru pemantau jentik (jumantik) secara mandiri, warga pun diminta tetap mengawasi perkembangan jentik nyamuk di lingkungan selama dua kali dalam seminggu.
Sekalipun kawasan padat nan kumuh, namun dengan upaya demikian, termasuk rutin melakukan pembersihan terhadap tempat penampungan air dan saluran air, Dewi yakin, pencegahan DBD dapat dilakukan secara maksimal.
"Karena inilah yang membedakan antara Tambora dan Cengkareng. Di Tambora masyarakat sudah sadar dan sekalipun padat tapi enggak kumuh, beda dengan Cengkareng sudah padat kumuh dan masyarakatnya kurang was-was pula," tutur Dewi.
Sementara itu, tingginya intensitas hujan yang ada di Jakarta membuat sejumlah masyarakat mulai di serang oleh DBD. Saat ini, data yang berhasil dihimpun SINDO, sudah 95 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng.
PILIHAN:
Ahok: Saat Imlek Emak Gue Masak Enak, Cuma Haram
(mhd)